Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 3,95 persen selama sepekan. IHSG terpantau merosot dari 6.515,631 pada pekan lalu menjadi berada di level 6.258,179.
Meskipun perdagangan saham BEI selama periode 17–21 Maret 2025 ditutup pada zona positif, namun kapitalisasi pasar juga merosot. Kapitalisasi pasar tercatat turun 3,68 persen menjadi Rp10.822 triliun dari Rp11.235 triliun pada sepekan sebelumnya.
"Investor asing hari ini (Jumat, 21 Maret) mencatatkan nilai jual bersih Rp2,35 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp33,18 triliun," tulis keterangan BEI dilansir Sabtu, 22 Maret 2024.
(Ilustrasi IHSG. MI/Usman Iskandar)
Rata-rata nilai transaksi harian naik
Sementara itu, BEI mencatat peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa. Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian naik 61,83 persen menjadi Rp15,21 triliun dari Rp9,40 triliun pada pekan sebelumnya.
Kemudian, kenaikan turut dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan yaitu sebesar 18,63 persen menjadi 20,53 miliar lembar saham dari 17,31 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Peningkatan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini. Yaitu sebesar 11,15 persen, menjadi 1,20 juta kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Saham big banks anjlok
Dilansir dari
Investing.com, sejumlah saham emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo (
big banks), kembali menempati daftar Top Laggards atau pemberat kinerja IHSG dalam sepekan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati urutan pertama, dengan penurunan harga 9,71 persen dan 55,29 poin indeks. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berada di urutan berikutnya, dengan penurunan harga saham 6,96 persen dan 29,48 poin indeks.
Saham big banks lain yang menjadi pemberat IHSG yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Harga saham BBNI turun 14,9 persen dan BBRI 1,33 persen dalam sepekan, menyebabkan penurunan 39,48 dan 7,68 poin indeks.