Kolaborasi Lintas Sektor Memperkuat Ketahanan Digital Nasional

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Kolaborasi Lintas Sektor Memperkuat Ketahanan Digital Nasional

Eko Nordiansyah • 12 September 2025 21:57

Jakarta: Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang tangguh. Tiko menyebut, Indonesia adalah salah satu komunitas digital terbesar di dunia dengan nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai USD109 miliar pada 2025.

“Namun, di balik potensi itu, kita menghadapi ancaman serius seperti serangan siber yang menargetkan sektor strategis. Kita harus lebih siap menghadapi tantangan ini bersama-sama,” ujar Kartika dalam Digital Resilience Summit 2025 dikutip Jumat, 12 September 2025.

Acara ini digelar Peruri bersama PT Xynexis International dengan tema “Integrating Cybersecurity, AI, Quantum & Privacy for Enterprise Resilience”. Para pemimpin industri, regulator, akademisi, dan komunitas teknologi membahas isu-isu krusial dalam membangun ketahanan digital bangsa.

“Digital Resilience Summit 2025 menjadi wadah strategis bagi Peruri untuk memperkuat kontribusi dalam membangun ekosistem teknologi dan keamanan digital di Indonesia. Di era disrupsi yang penuh risiko, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia tetap terjaga,” kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya.

CEO PT Xynexis International, Eva Noor menyebut, topik besar seperti keamanan siber, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), quantum computing, dan privasi data harus dikerjakan secara terintegrasi. Ia berharap kehadiran forum ini bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan digital.

“Forum ini menjadi ruang bersama bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk mencari solusi konkret agar Indonesia benar-benar siap menghadapi masa depan digital,” ujarnya.
 

Baca juga: 

Dikucuri Hari Ini, Cek Daftar 6 Bank yang Disuntik Dana Rp200 Triliun



(Digital Resilience Summit 2025 yang digelar Peruri bersama PT Xynexis International. Foto: Dok istimewa)

Perubahan teknologi harus dihadapi

Direktur Digital Business Peruri Farah Fitria Rahmayanti mengatakan masterclass ini digelar untuk memperkuat pemahaman semua pihak dalam menghadapi risiko digital seperti serangan siber dan deepfake. Ia menyebut jika tidak siap maka apa yang sudah dibangun akan mudah diserang.

“Dengan ini makanya kita buat masterclass untuk memastikan kita bisa mengintegrasikan cyber security, AI, dan kuantum teknologi agar data privacy tetap terjaga,” ujar Farah.

Farah juga menyampaikan pentingnya peran regulator dalam menetapkan standar tata kelola dan etika penggunaan teknologi. Ia mengingatkan teknologi selalu punya dua sisi, ancaman sekaligus peluang.

“Regulator perlu menetapkan standar-standar bagaimana governance dan etika bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Digital Resilience Summit 2025 menjadi simbol nyata transformasi Peruri dari pencetak uang menjadi pilar kepercayaan digital Indonesia. Melalui perannya sebagai GovTech Indonesia, Peruri menghadirkan solusi digital terintegrasi yang memperkuat tata kelola pemerintahan dan identitas digital nasional.

“Dari uang kertas menuju kepercayaan digital, perjalanan Peruri adalah wujud komitmen kami mendukung kedaulatan bangsa di era digital,” tutup Dwina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)