Imbas serangan Houthi di Yaman. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 18 April 2025 20:17
Sanaa: Serangan udara Amerika Serikat (AS) di terminal minyak utama di pantai Laut Merah, Yaman yang dikendalikan oleh kelompok Pemberontak Houthi telah menewaskan sedikitnya 58 orang dan melukai 126 lainnya.
Militer AS mengatakan, telah menghancurkan Ras Isa "untuk menghilangkan sumber bahan bakar bagi kelompok Houthi yang didukung Iran dan merampas pendapatan ilegal mereka".
Pemerintah yang dipimpin Houthi yang memerintah Yaman barat laut mengatakan, terminal itu adalah fasilitas sipil dan serangan itu merupakan "kejahatan perang penuh".
Itu adalah salah satu insiden paling mematikan sejak Presiden Donald Trump memerintahkan pasukan AS untuk mengintensifkan kampanye pemboman mereka bulan lalu sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap pengiriman Laut Merah dan Israel yang terkait dengan perang Gaza.
Beberapa jam setelah serangan di Ras Isa, militer Israel mengatakan telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.
Sirene berbunyi di beberapa wilayah Israel tetapi tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan.
TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa 14 serangan udara menghantam Ras Isa pada Kamis malam.
Video yang diunggah daring konon memperlihatkan beberapa ledakan, kebakaran besar, dan tanker bahan bakar yang hancur di fasilitas tersebut, yang berjarak sekitar 60 km di utara kota Laut Merah, Hudaydah.
"Kami lari. Serangan datang satu demi satu, lalu semuanya terbakar," kata seorang pria yang mengaku bekerja di sana kepada saluran tersebut, seperti dikutip BBC, Jumat 18 April 2025.
Al-Masirah mengutip otoritas kesehatan setempat yang mengatakan banyak korban tewas adalah pekerja. Dilaporkan juga bahwa lima paramedis tewas dalam serangan sekunder AS saat mereka tiba di lokasi kejadian.
Laporan korban tidak dapat segera diverifikasi, tetapi rekaman grafis dari Al-Masirah tampaknya memperlihatkan sedikitnya 10 mayat hangus di dekat tanker yang terbakar, termasuk satu pengemudi, serta beberapa pria yang dirawat karena luka bakar serius di rumah sakit.
"Kami tegaskan bahwa penargetan pelabuhan minyak Ras Isa adalah kejahatan perang, karena pelabuhan tersebut adalah fasilitas sipil dan bukan fasilitas militer," kata pemerintah yang dipimpin Houthi dalam sebuah pernyataan.
"Kami menganggap pemerintah AS sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi yang diakibatkan oleh eskalasi di Laut Merah," demikian peringatannya.