Kim Jong-Un Serukan Peningkatan Produksi Artileri untuk Kebutuhan Militer

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: Daily NK

Kim Jong-Un Serukan Peningkatan Produksi Artileri untuk Kebutuhan Militer

Fajar Nugraha • 8 May 2025 09:07

Pyongyang: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan peningkatan produksi peluru artileri selama kunjungannya ke sejumlah pabrik amunisi besar, menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea. Kunjungan ini bertujuan memantau modernisasi fasilitas produksi dan mendorong ekspansi kapasitas militer, yang diduga terkait dengan permintaan pasokan senjata untuk Rusia.

“Perusahaan telah meningkatkan produksi cangkang hingga empat kali lipat dibandingkan rata-rata tahunan,” ungkap KCNA, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Kamis, 8 Mei 2025, menyebut antusiasme pekerja sebagai kunci keberhasilan. Kim menyatakan kepuasannya dan menegaskan kebijakan modernisasi industri amunisi Partai Pekerja Korea sebagai “bukti paling jelas” dari validitas strategi tersebut.


Kemitraan dengan Rusia

Kim juga mengunjungi pabrik tank dan fasilitas manufaktur mesin, menekankan pentingnya pengembangan peralatan “berkecepatan tinggi, presisi, dan multifungsi”. Langkah ini dianggap sebagai upaya memperkuat pasukan konvensional sekaligus mempromosikan ekspor senjata ke negara-negara anti-Barat.

Analis seperti Lim Eul-chul dari Universitas Kyungnam menyatakan, modernisasi ini bertujuan memenuhi permintaan Rusia akan peluru massal untuk perang di Ukraina.

“Ini sekaligus cara mengamankan mata uang keras dan teknologi melalui kerja sama dengan Rusia,” jelas Lim. Kemitraan ini diperkuat oleh perjanjian bilateral Juni 2023, yang mencakup dukungan militer berkelanjutan.

Laporan KCNA dirilis menjelang peringatan Hari Kemenangan Rusia pada 9 Mei, acara yang dihadiri oleh negara-negara sekutu. Pakar seperti Yang Moo-jin menilai kunjungan Kim sebagai sinyal kesiapan memenuhi permintaan senjata Rusia sekaligus persiapan untuk KTT Korea Utara-Rusia mendatang.

Dengan fokus pada modernisasi dan produksi massal, langkah Korea Utara ini berpotensi memperdalam ketegangan dengan Barat, terutama di tengah perang Ukraina yang masih berlangsung. Peningkatan kapasitas militer Pyongyang juga mengindikasikan strategi jangka panjang untuk memperkuat pengaruh di kancah global.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)