Ilustrasi persiapan haji di Kantor Kemenag Kota Malang. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq
Malang: Sebanyak 1.183 calon jemaah haji (CJH) asal Kota Malang, Jawa Timur, dipastikan akan berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani rukun Islam kelima dalam waktu dekat. Kepastian ini menyusul ditutupnya pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) pada 25 April 2025.
Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Subhan, mengatakan total ada 746 jemaah kategori berhak lunas hingga pendamping yang akan berangkat. Selain itu ada juga 90 CJH cadangan, 335 CJH mutasi masuk, serta 12 petugas haji yang berangkat tahun ini.
"Untuk petugas kami bagi lagi. Terdiri dari enam petugas kloter dan enam tenaga kesehatan," kata Subhan di Malang, Minggu, 4 Mei 2025.
Subhan mengungkapkan ribuan CJH ini terbagi ke dalam empat kelompok terbang (kloter), yakni kloter 76, 77, 80, dan 81. Khusus untuk kloter 81, CJH dari Kota Malang akan bercampur dengan CJH dari wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu.
"Karena itu pemberangkatannya dalam 3,5 kloter," jelasnya.
Para CJH Kloter 76 dan 77 dijadwalkan bertolak dari Kota Malang pada 23 Mei dan akan memasuki asrama haji sebelum terbang ke Jeddah pada 24 Mei. Kedua kloter ini diperkirakan akan kembali ke Tanah Air pada 5 Juli dini hari, setelah bertolak dari Jeddah pada 4 Juli.
Sementara itu, Kloter 80 dan sebagian Kloter 81 akan diberangkatkan dari Kota Malang pada 24 Mei menuju asrama haji, dan selanjutnya terbang ke Jeddah pada 25 Mei. Jadwal kepulangan kedua kloter ini diperkirakan tiba di Malang pada 6 Juli, setelah bertolak dari Jeddah pada 5 Juli.
Sebelum keberangkatan para CJH Kota Malang telah mengikuti serangkaian kegiatan manasik haji yang dilaksanakan pada 20 hingga 25 April 2025 Dalam kegiatan tersebut, mereka mendapatkan pembekalan sejumlah materi
Mulai dari aspek spiritual, manajemen dam (denda), adat istiadat Arab Saudi, alur perjalanan ibadah haji, hingga upaya menjaga kemabruran haji, praktik zikir dan doa, serta tata cara penurunan ihram.
”Selebihnya kami meminta CJH untuk menjaga kesehatan sambil menunggu keberangkatan,” terang Subhan.
Latihan fisik ringan seperti jalan kaki sangat dianjurkan bagi para CJH sebelum bertolak ke Tanah Suci. Selain itu juga penting untuk tetap mengonsumsi obat-obatan rutin dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika diperlukan.
Subhan menambahkan, menjaga pola makan juga menjadi perhatian penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat ada beberapa kasus CJH yang batal berangkat karena kondisi kesehatan yang menurun akibat penyakit.