Getaran banjir lahar hujan yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (22/11/2025). ANTARA/HO-PVMBG
Lukman Diah Sari • 22 November 2025 20:34
Lumajang: Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat getaran banjir lahar hujan hampir dua jam pada Sabtu, 22 November 2025, pukul 12.00-18.00 WIB. Banjir lahar hujan tersebut mengalir ke sungai-sungai yang sebelumnya terpapar awan panas dan berpotensi menjadi letusan sekunder.
"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 34 mm dan lama gempa 6.059 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Rudra Wibowo dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, melansir Antara.
Pada periode pengamatan yang sama, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami 30 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 16-22 mm, dan lama gempa 50-145 detik.

Suasana Jembatan Gladak Perak, Jumat 21 November 2025/BPBD Lumajang.
Selain itu, terekam juga dua kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-6 mm dan lama gempa 45-56 detik, kemudian lima kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 18-71 detik.
Getaran banjir juga terekam pada periode pengamatan Sabtu pukul 06.00-12.00 WIB yakni tercatat satu kali dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 6.395 detik.