Gunung Raung erupsi. Dokumentasi/ situs esdm
Banyuwangi: Gunung Raung kembali menunjukan aktivitas vulkanik dengan mencatat 49 kali erupsi sepanjang periode 5-15 Juni 2025. Meski demikian gunung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso ini masih berstatus Level II (Waspada) dan belum mengalami peningkatan sejak ditetapkan pada Desember 2023.
"Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Selasa, 17 Juni 2025.
Ipuk juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia juga meminta warga agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. "Patuhi semua rekomendasi yang dikeluarkan dan jangan mudah termakan informasi hoaks. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi dan terpercaya," jelasnya.
Sementara Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, menjelaskan hingga saat ini status Gunung Raung masih ditetapkan pada Level Waspada. Ia menyebut bahwa sebagian besar erupsi berupa hembusan asap dari kawah utama dengan warna putih hingga kelabu serta intensitas yang bervariasi.
"Status Waspada ini menandakan bahwa potensi bahaya masih terbatas di sekitar kawah. PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak,” jelas Danang.
Sebagai langkah antisipasi, pendakian ke Gunung Raung ditutup sementara sejak 14 Juni 2025, setelah terpantau hujan abu vulkanik di Pos 7 jalur pendakian. Penutupan akan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu perkembangan kondisi gunung.
Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Raung saat ini didominasi oleh gempa erupsi (letusan) tanpa disertai gempa vulkanik dalam. Material erupsi yang muncul berupa batuan berukuran abu, dengan sebaran terbatas di sekitar kawah dan tidak menunjukkan perubahan signifikan terhadap potensi bahaya.