Tabung gas LPG 3 kg kosong di salah satu toko di Bandung Barat. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan persediaan gas LPG 3 kilogram saat ini aman untuk memenuhi kebutuhan. Masyarakat pun diminta tidak berlebihan membeli gas LPG 3 kg setelah dilakukan penyesuaian harga oleh Pemkot Bandung.
Farhan mengatakan Pemkot Bandung akan terus melakukan operasi untuk memastikan persediaan gas LPG 3 kg tidak terganggu. Bahkan Farhan pun mengaku sulitnya masyarakat mendapatkan gas melon tersebut beberapa waktu lalu karena ada pihak yang menahan.
"Gas, stok aman, lancar, tidak usah panic buying. Memang rada seret saeutik karena bagaimana pun juga memang ada yang menahan barang, kita sedang operasi," kata Farhan di Graha Siliwangi Bandung, Selasa, 17 Juni 2025.
Farhan mengaku penyesuaian harga gas melon tersebut menjadi Rp19 ribu pertabung dikarenakan subsidi dari pemerintah pusat berkurang. Penyesuaian harga pun, lanjutnya, bagian dari upaya Pemkot Bandung untuk mengendalikan inflasi.
"Subsidi berkurang di pusat. Ini bagian dari upaya kita untuk mengendalikan inflasi," jelasnya.
Namun diakui Farhan, terkait penyesuaian harga diyakini tidak dirisaukan masyarakat. Karena Farhan menilai, masyarakat lebih mementingkan ketersediaan gas melon tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Yang paling pasti adalah gini, bukan penetapan harganya yang paling penting tapi distribusi barangnya ada, da warga mah yang penting mau berapapun harganya asal barangnya ada, jadi kita pastikan distribusi barangnya ada semua," kata Farhan.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga gas LGP 3 kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HTE) di tingkat pangkalan menjadi Rp19 ribu pertabung.
Penyesuaian harga gas 3 Kg tersebut pun berdasarkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 540.11/ Kep.823-Disdagin/2025 tentang HET LPG Tabung 3 kg di Tingkat Pangkalan di Kota Bandung mulai berlaku pada 16 Juni 2025.