Menteri Kependudukan dan Pembangunan Negara serta Kepala BKKBN Wihaji menemui ibu hamil resiko stunting di Boyolalk. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari
Triawati Prihatsari • 24 February 2025 21:25
Boyolali: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Negara serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengintervensi penanganan stunting melalui program gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Negara serta Kepala BKKBN, Wihaji, menyebut orang tua asuh dalam program Genting datang dari berbagai pihak.
"Dari korporasi, perseorangan, atau swasta. Yang penting bagaimana kita berusaha menangani stunting. target kita angka stunting tahun ini turun jadi 18 persen dari 21,5 persen," ujarnya usai mengunjungi keluarga berisiko stunting di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 24 Februari 2025.
Terkait keluarga berisiko stunting yang didatangi di Boyolali, merupakan ibu hamil yang memerlukan asupan nutrisi lebih baik. Warga Boyolali tersebut merupakan salah satu sasaran program Genting.
Dimana penanganan pencegahan stunting dilakukan melalui pasokan asupan nutrisi. Ia mengatakan bantuan nutrisi tersebut diberikan dalam bentuk makanan bergizi senilai Rp15.000.
"Ibu hamil ini lingkar lengannya kurang, berat badan kurang. Per 1 Februari kemarin sudah diintervensi melalui program nutrisi. Kami punya empat menu untuk program gerakan orang tua asuh cegah stunting, ada menu nutrisi, ada air bersih, ada rumah layak huni, dan edukasi. Karena ini butuhnya nutrisi maka kami kasih nutrisi, per hari jatahnya Rp15.000 sampai nanti 1.000 kehidupan atau (bayi usia) dua tahun. Mulai dari hamil sampai dua tahun ke depan," jelasnya.
Wihaji menambahkan sampai dengan saat ini sudah ada sekitar 34.000 anak asuh atau keluarga risiko stunting yang diberikan bantuan.
"Dalam pikiran saya, menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi. Kita nggak tahu nasib orang, suatu saat bisa jadi bupati, bisa jadi menteri," ungkapnya.