Titik gempa di Bengkulu.
Lukman Diah Sari • 23 May 2025 09:58
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3 terjadi di Bengkulu, pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaukan bahwa gempa tersebut merupakan jenis menengah.
"Akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng, jadi dalam lempeng atau kerak bumi," ujar Dwikorita dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 23 Mei 2025.
Dwikorita menerangkan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa mekanisme gempa bumi tersebut merupakan patahan naik. Sehingga, kata dia, penyebab gempa karena terjadinya patahan naik di kedalaman sekitar 84 km.
"Jadi akibat adanya aktivitas patahan naik di dalam lempeng batuan kerak Samudra Hindia, seperti itu. Jadi pusat gempanya ada di laut," papar dia.
Dwikorita memastikan bahwa gempa tersebut dari hasil pemodelan, tidak berpotensi tsunami meskipun berada di laut. Selain itu, menurut Dwikorita, potensi terjadinya gempa susulan relatif kecil.
"Karena ini sudah berapa jam dari, tadi jam menjelang pukul 3 ya, sekarang ini sudah pukul 9 ya, sudah sekitar 6 jam lebih tidak ada gempa susulan," jelas dia.
Gempa bumi mengguncang Bengkulu pada Jumat dini hari, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 34 unit rumah rusak. Data itu masih bisa berkembang, lantaran pendataan dan monitoring masih dilakukan. Selain itu, BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dari bencana gempa tersebut.