Jakarta: Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus menggelontorkan bantuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya melalui Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang saat ini tengah dicairkan kepada para pekerja.
Pengamat Politik Iwan Setiawan mengapresiasi langkah tersebut. Ia menilai kebijakan BSU memiliki dampak langsung yang nyata bagi masyarakat penerima.
“Saya melihat bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang menjadi sasarannya, yakni sebanyak 17,3 juta penerima,” ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa, 2 Juli 2025.
Menurut Iwan, keberadaan BSU tak hanya membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari, tapi juga menumbuhkan optimisme. Ia mencontohkan salah satu video yang viral di TikTok dan menjadi perhatian publik.
Video tersebut memperlihatkan momen haru seorang ayah yang merayakan ulang tahun anaknya secara sederhana setelah menerima BSU. Dalam unggahan akun @akuanhylupk, sang ayah terlihat membeli sepotong roti sebagai tanda syukur atas rezeki yang diperolehnya melalui bantuan pemerintah. Ia juga berencana menghadiahkan tas sekolah baru untuk anaknya yang kini naik ke kelas 2 SMA.
“Dirayakan kecil-kecilan oleh bapakku. Kata bapak, ibu juga pasti ikut senang di atas. Bapak mau belikan aku hadiah tas baru karena aku ulang tahun dan naik kelas 2 SMA. Alhamdulillah bapak dapat rezeki BSU. I love u bapak,” tulis pengunggah video itu dalam keterangan.
Video ini pun banjir komentar hangat dari warganet. Banyak yang mengaku terharu dan ikut bersyukur melihat bantuan tersebut tepat sasaran.
“Video itu bukan hal yang biasa. Bagi seorang ayah, bisa memberikan sesuatu di tengah keterbatasan adalah momen istimewa,” tutur Iwan.
Iwan juga menceritakan pengalamannya melihat langsung antusiasme warga sekitar yang mendapat bantuan. Ia meyakini BSU mampu menjaga daya beli sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dari perspektif political will, ini menunjukkan keberpihakan Presiden Prabowo pada rakyat kecil. Berani mengambil risiko efisiensi dan dampaknya langsung dirasakan jutaan orang,” ungkapnya.
Untuk mendukung daya beli masyarakat, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran penyaluran BSU sebesar Rp10,72 triliun. Bantuan diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk sekitar 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau sebesar UMP/kota/kabupaten.
Selain itu, BSU juga disalurkan bagi guru Kemendikdasmen sebesar Rp288 ribu dan guru Kemenag sebesar Rp277 ribu untuk dua bulan (Juni–Juli 2025). Penyaluran BSU ini dilakukan sekaligus pada Juni 2025.
Meski demikian, Iwan menekankan pentingnya pengawasan agar bantuan tetap tepat sasaran dan berjalan lancar tanpa hambatan berarti.