Insiden Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Jadi Atensi Khusus Presiden

asarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Dokumentasi/Basarnas Surabaya

Insiden Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Jadi Atensi Khusus Presiden

Antara • 5 October 2025 16:23

Jakarta: Insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, telah menjadi atensi khusus Presiden Prabowo Subianto. Presiden telah menginstruksikan langsung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan jajaran menteri terkait untuk penanggulangan insiden tersebut, termasuk evakuasi para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala.

"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditemui selepas acara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.

Pras, sapaan akrab Prasetyo, menyampaikan Presiden Prabowo memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren, terutama dari segi keamanan dan keselamatannya.

"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," ujar Pras.

Santri Jadi Korban

Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025. Peristiwa ini menyebabkan santri yang melaksanakan salat berjemaah meninggal dunia, dan beberapa korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing bangunan. Sebanyak 100 lebih santri diperkirakan salat jemaah di lantai dasar musala saat bangunan di lantai empat runtuh hingga lantai dasar.
 
Baca Juga:
34 Jenazah Santri Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Belum Teridentifikasi

Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan musala di lantai tiga. Sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung menjalankan evakuasi korban, tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak. 



Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan menyatakan hingga Minggu 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 36 orang. Masih ada 27 santri yang diperkirakan terjebak di bawah puing-puing bangunan musala.

Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mencatat jumlah korban selamat per Sabtu, 4 Oktober 2025, bertambah menjadi 104 orang. Data ini didapat setelah satu santri yang sebelumnya hilang, dilaporkan selamat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)