Suasana kawasan JIIPE. Dok. KEK JIIPE
M Rodhi Aulia • 25 April 2025 19:30
Jakarta: Pengembangan industri kimia berbasis gas alam semakin dipandang sebagai langkah strategis untuk mempercepat hilirisasi industri dan mendukung transisi energi di Indonesia. Proyek-proyek yang memanfaatkan gas alam sebagai bahan baku utama ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi karbon, dan mempercepat pencapaian tujuan pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Investasi di sektor kimia yang berbasis pada gas alam semakin memfokuskan pada pembangunan fasilitas ramah lingkungan yang mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Salah satu contoh penting dari langkah strategis ini adalah Golden Elephant Sincerity (GESC) yang memilih Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, sebagai lokasi untuk ekspansi global pertama mereka.
Di sini, GESC berencana untuk membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi yang tidak hanya mendukung kebutuhan pasar domestik, tetapi juga memperkuat hubungan perdagangan dengan pasar internasional. Pembangunan ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Fase pertama mencakup produksi melamin, asam nitrat, dan amonium nitrat dalam kapasitas besar, sementara fase kedua akan mengolah gas alam menjadi amonia sintetis dan urea, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk kimia hilir yang strategis.
Baca juga: Penguatan Ekosistem Keberlanjutan Dorong Transisi Energi Bersih
Investasi ini diharapkan dapat mempercepat hilirisasi industri Indonesia, dengan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang sejalan dengan upaya transisi menuju ekonomi hijau.
Seiring berkembangnya kawasan JIIPE sebagai pusat industri terintegrasi, investasi dari perusahaan-perusahaan global seperti GESC semakin memperkuat sinergi antar tenant yang telah ada, seperti PT Freeport Indonesia dan Xinyi Glass. Kehadiran mereka akan menciptakan ekosistem industri berbasis nilai tambah yang saling terintegrasi, termasuk sektor logistik, energi, dan mineral.
“Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri,” ujar Chairman Golden Elephant, Lei Lin, dalam pernyataannya, Jumat, 25 April 2025.
JIIPE sendiri merupakan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter dan memiliki status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini memberikan kemudahan logistik dan infrastruktur yang mendukung proyek berskala besar, menjadikannya sebagai salah satu destinasi utama bagi investasi asing langsung (FDI) di Indonesia.
“Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global pertama mereka di JIIPE. Keputusan ini memperlihatkan kesiapan kawasan ini untuk mendukung transisi energi dan industrialisasi hijau di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, Bambang Soetiono.