Presiden Prabowo Ingin Secepatnya Angka Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memerangi kemiskinan di Tanah Air. Selama 10 bulan menjabat, Prabowo dan Kabinet Merah Putih berupaya keras memerangi kemiskinan dengan pendekatan yang menyeluruh. 

"Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke nol persen dalam tempo sesingkat-singkatnya," ucap Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2025, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Prabowo mengatakan pemerintahannya telah membentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Prabowo mengatakan langkah ini jadi yang pertama kali dalam sejarah Indonesia. 

Ia menungkapkan DTSEN menjadi pegangan pemerintah untuk memastikan program-program untuk masyarakat miskin tepat sasaran. DTSEN menjadi rujukan untuk menjaring siapa saja yang berhak menerima manfaat.

"Sebelumnya kami dapat laporan masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat. Dengan sekarang ini kita ingin tepat sasaran," ungkap Kepala Negara.
 

Baca: Detik-detik Presiden Prabowo Tiba di Kompleks Parlemen Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo mengatakan salah satu upaya pemerintah memutus rantai kemiskinan absolut adalah ddengan membentuk sekolah rakyat. Ia menyebut 100 sekolah rakyat sudah dibangun dan beroperasi. 

"Kita harapkan tahun depan akan menjadi 200 (sekolah rakyat), tahun selanjutnya akan menjadi 300, dan seterusnya," ujar Prabowo.

Ia menegaskan sekolah rakyat ini sengaja diperuntukkan bagi mereka yang berpenghasilan sangat rendah. Siswa sekolah rakyat mendapat asrama gratis dan kualitas pendidikan yang baik.

"Ini untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini kita telah upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang," kata Prabowo.