WNA Korea Selatan Dideportasi Gegara Perusahaan Fiktif di Yogyakarta

Yogyakarta: WNA asal Korea Selatan (Korsel) inisial LG, diduga melakukan penipuan di Yogyakarta. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Tedy Riyandi, mengatakan pelanggaran hukum yang dilakukan perempuan asal negeri gingseng itu terungkap setelah melanggar izin tinggal.

Tedy menerangkan dari perizinan wilayah kerja di Kabupaten Sleman, namun menjangkau Kota Yogyakarta. Pihak imigrasi kemudian mendatangi perusahaan yang diklaim LG memiliki sebagian saham.

"Hasil operasi mandiri menunjukkan tidak adanya perusahaan tersebut alias perusahaan diduga fiktif. LG mengaku memiliki saham pada PT Connect Nusantara Baru sebesar Rp9,9 miliar, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, nilai investasi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan," kata Tedy di Yogyakarta pada Kamis, 14 Agustus 2025. 

Baca:  Jadi Investor Fiktif, Imigrasi Tangerang Deportasi 2 WN Pakistan

Hasil penelusuran, Tedy mengungkap bahwa petugas imigrasi menemukan LG hanya menanamkan modal kurang dari Rp100 juta. Ketidaksesuaian data ini dilanjutkan proses verifikasi ke PT Connect Nusantara Baru. Namun, nyatanya perusahaan yang dimaksud fiktif. 

"LG diduga telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang dimilikinya dan diduga melanggar Pasal 122 Huruf (a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian," kata Tedy.  

Ia mengungkapkan setiap WNA wajib mematuhi ketentuan hukum dan aturan keimigrasian yang berlaku. Apabila terbukti melanggar, pihaknya akan mengambil langkah tegas, termasuk deportasi.

"WNA inisial LG dideportasi melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali," ujar Tedy.