Trump Bersikeras Yordania dan Mesir Bersedia Menerima Warga Gaza

Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Bersikeras Yordania dan Mesir Bersedia Menerima Warga Gaza

Riza Aslam Khaeron • 31 January 2025 11:11

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersikeras bahwa Yordania dan Mesir akan menerima warga Gaza yang terlantar akibat perang dengan Israel, meskipun kedua negara tersebut dengan tegas menolak rencana pemindahan paksa tersebut.

Melansir France24, Trump menyampaikan pernyataan ini saat berbicara dengan wartawan di Oval Office Gedung Putih pada Kamis, 30 Januari 2025. "Mereka akan melakukannya," ujar Trump ketika ditanya tentang reaksi Mesir dan Yordania yang menolak rencananya serta apakah ia akan mempertimbangkan pemberian tarif sebagai tekanan.

"Mereka akan melakukannya. Kami banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya," ujar Trump

Pernyataan Trump ini muncul sehari setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II dengan tegas menolak gagasan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Sisi menegaskan bahwa "memindahkan rakyat Palestina dari tanah mereka adalah sebuah ketidakadilan yang tidak bisa kami dukung."

Sementara itu, Raja Abdullah II menegaskan kembali bahwa "posisi Yordania tetap teguh pada perlunya warga Palestina tetap tinggal di tanah mereka." Dikutip dari France24, Jumat, 31 Januari 2025.
 

Baca Juga: Trump Salahkan Kebijakan Keberagaman Era Biden Terkait Tabrakan Pesawat-Helikopter

Rencana pemindahan warga Gaza ini muncul setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Trump sebelumnya mengusulkan untuk "membersihkan" Gaza dan memindahkan warga Palestina ke lokasi yang disebutnya lebih "aman" seperti Mesir atau Yordania.

Ia mengklaim bahwa perang selama 15 bulan telah membuat Gaza menjadi "zona kehancuran."

Utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, baru saja melakukan perjalanan langka ke Gaza pekan ini untuk membantu menstabilkan gencatan senjata. Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Witkoff juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari upaya diplomatik AS di kawasan tersebut.

Sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023, Mesir dan Yordania telah berulang kali memperingatkan tentang rencana pemindahan paksa warga Palestina ke perbatasan mereka. Kedua negara tersebut menegaskan bahwa solusi yang berkelanjutan adalah memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka, bukan mengusir mereka ke negara lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)