Trump Sinyalkan Masa Jabatan Presiden Venezuela Akan Berakhir

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sinyal kuat bahwa masa depan kepemimpinan Nicolas Maduro di Venezuela berada di ujung tanduk, dalam wawancara dengan program 60 Minutes CBS News yang tayang Minggu, 2 November 2025.

Saat ditanya apakah masa jabatan Maduro sebagai presiden akan segera berakhir, Trump menjawab bahwa ia yakin demikian. Trump juga menegaskan bahwa ia tidak menginginkan perang dengan Venezuela.

Meski demikian, Trump enggan mengonfirmasi atau membantah rencana serangan darat ke Venezuela.

“Saya tidak akan cenderung mengatakan bahwa saya akan melakukannya,” ujar Trump dalam wawancaranya, dikutip dari Anadolu, Senin, 3 November 2025.

Pernyataan tersebut mengikuti penolakannya terhadap laporan media AS pada Jumat, 31 Oktober tentang rencana serangan terhadap instalasi militer Venezuela. Pemerintahan Trump secara konsisten menuduh Maduro memimpin "Cartel de los Soles" yang telah ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Global pada Juli 2025.

Eskalasi militer

Washington telah melancarkan setidaknya 14 operasi militer sejak September 2025, sebagian besar di Laut Karibia dan Pasifik Timur, yang menewaskan lebih dari 64 orang yang dituduh sebagai "narko-teroris".

Operasi terbaru termasuk serangan terhadap kapal-kapal yang diduga membawa narkotika, yang menuai kritik dari komunitas internasional. Volker Turk, Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, menyebut serangan-serangan ini "tidak dapat diterima" dan mendesak penyelidikan independen atas pembunuhan di luar proses hukum.

Peningkatan kehadiran militer AS di Karibia telah memicu ketegangan dengan Venezuela. Maduro mengecam tuduhan AS sebagai "vulgar dan sepenuhnya palsu," sambil menegaskan bahwa Venezuela "tidak memproduksi daun kokain." Ia juga memperingatkan bahwa pergerakan militer AS di dekat perairannya mengindikasikan persiapan "perang baru yang abadi."

(Muhammad Adyatma Damardjati)