Penjara Sednaya di Suriah dikenal sebagai lembaga pemasyarakatan yang menyeramkan dan kejam. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 December 2024 15:56
Damaskus: Sejumlah keluarga dengan putus asa menyisir sel-sel kotor di penjara Sednaya di Suriah pada Senin kemarin. Mereka mencari tanda-tanda keberadaan kerabat yang telah lama ditahan, setelah gerbang penjara dibuka oleh pemberontak. Saat ini, harapan untuk menemukan orang yang hilang mulai memudar.
Ribuan tahanan keluar dari penjara Sednaya yang kejam di era Presiden Bashar al-Assad setelah ia digulingkan pada hari Minggu. Pertemuan haru sejumlah tahanan dengan keluarga mereka masing-masing terlihat di sekitar penjara percaya.
Namun, masih ada sejumlah keluarga yang menyusuri koridor gelap dan sel-sel tersembunyi di kompleks labirin itu untuk mencari jejak kerabat tercinta, yang ditahan karena mengikuti aksi protes, menentang otoritas, atau sekadar mengungkapkan ketidakpuasan.
Ahmed Najjar datang ke Damaskus dari Aleppo, berharap menemukan dua anak saudaranya, yang disita oleh pasukan keamanan Assad pada 2012. "Kami sedang mencari. Mereka bilang ada penjara bawah tanah," katanya, melansir dari rnz.co.nz, Selasa, 10 Desember 2024.
Rumor menyebar pada hari Minggu bahwa ribuan tahanan lainnya masih dipenjara di sel bawah tanah yang tidak dapat dijangkau.
Organisasi penyelamat White Helmets, yang selama bertahun-tahun telah menggali bangunan yang runtuh setelah serangan udara, mengirimkan sebuah tim.
"Mereka memiliki peta dari seorang perwira tentara Suriah yang membelot dan merobohkan satu tembok, namun tidak menemukan apa-apa," kata salah satu petugas penyelamat. "Mereka merobohkan tembok kedua dan menemukan sebuah pintu," sambungnya.
Namun, hingga Senin sore, tidak ada tanda-tanda tahanan lainnya.
Di area luar, Intsar al-Jaber duduk menunggu kabar. Wanita berusia 45 tahun itu memiliki saudara laki-laki dan sepupu yang dipenjara di Sednaya, tetapi dia tidak diizinkan untuk menemui mereka sejak 2014.
"Mereka mengatakan pada saya saat itu bahwa saudara saya sudah mati dan tidak perlu kembali. [Mereka bilang] 'Saudaramu seorang teroris, dan dia mati, jadi tidak ada yang bisa kamu cari di sini. Jangan kembali.'" Namun, dia terus menunggu dan berharap.
Di sebuah masjid di jalan menuju penjara, orang-orang mendaftar nama dan nomor telepon sebagai persiapan jika ada kerabat yang dipenjara ditemukan.
Seorang wanita mengatakan bahwa dia melihat anaknya dalam sebuah tangkapan layar tahanan yang dibebaskan pada hari Minggu.