Ilustrasi. Medcom.id
Surabaya: Sebanyak delapan daerah di Jawa Timur terendam banjir setah diguyur hujan lebat beberapa hari. Delapan kabupaten/kota itu adalah Gresik, Sidoarjo, Tuban, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Ponorogo, dan Trenggalek.
"Yang paling parah banjir di Ponorogo, karena ketinggian air mencapai 30 sampai 100 cm," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Senin, 16 Desember 2024.
Gatot menyebut banjir di Ponorogo terjadi pada Minggu malam, setelah diguyur hujan lebat yang mengakibatkan tanggul di beberapa titik jebol. Jebolnya tanggul itu kemudian berdampak di tiga kecamatan, yakni Ponorogo, Kecamatan Sambit, dan Jetis.
"Ada sekitar 50 warga mengungsi ditampung di pendopo. Sementara tanggul yang jebol dapat atensi dari BNPB, untuk selanjutnya akan dikakukan peninjauan," jelasnya.
Menurut Gatot penanganan banjir di Ponorogo berbeda dengan wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Jombang, Tuban, dan Mojokerto. Sebab, banjir di sana cukup dilakukan dengan menyediakan pompa air dan alat berat, untuk mempercepat penurunan genangan air di beberapa titik.
Sedangkan banjir di Trenggalek terjadi di Kecamatan Karangan, akibat meluapnya Sungai Jajar dan Sungai Karangan. Selanjutnya di wilayah Pasuruan melanda di sejumlah daerah, dengan ketinggian air mencapai 100 cm.
Sementara khusus banjir di Ponorogo, lanjut Gatot, Pemprov Jatim bersama BNPB telah mengirimkan alat berat dan bantuan logistik sejak Minggu malam. Ia menghimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir, agar tetap waspada.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir. Jika beraktivitas di luar, pastikan untuk memilih tempat berlindung yang aman dari risiko pohon tumbang atau bangunan yang bisa runtuh," ujarnya.