Potensi Gencatan Senjata Buat Emas Dunia Tertekan

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Potensi Gencatan Senjata Buat Emas Dunia Tertekan

Arif Wicaksono • 8 April 2024 08:06

New York: Setelah kembali menyentuh rekor baru harga emas dunia tertekan pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia tertekan dengan potensi gencatan senjata di Timur Tengah.
 

baca juga:

Harga Emas Melemah Tipis


Emas dunia untuk acuan XAU/USD tertekan sebesar 0,95 persen dengan berada pada level USD2.307 per ons pada pembukaan perdagangan Senin, 8 April 2024. Emas dunia sudah menyentuh rekor baru dengan berada pada level USD2.328 per ons pekan lalu.

Ekonom David Rosenberg juga mengaitkan kenaikan emas baru-baru ini dengan risiko geopolitik global dan prospek makroekonomi yang tidak dapat diprediksi.

“Bahwa arah hubungan internasional menuju militerisasi, konfrontasi, dan polarisasi yang lebih besar sulit untuk dibantah, dan sebagai hasilnya, fitur lindung nilai risiko pada harga emas menjadi semakin penting,” kata dia dikutip dari Business Insider, Senin, 8 April 2024.

Di sisi moneter dengan rasio utang AS terhadap PDB mencapai 120 persen dan biaya pelayanan meningkat – investor meningkatkan kepemilikan emas di tengah ketidakpastian hasil pemilu dan kemungkinan krisis fiskal.

Potensi gencatan senjata

Emas terkoreksi setelah Israel menarik lebih banyak tentara dari Gaza selatan. Israel juga berkomitmen untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata dalam konflik enam bulan tersebut.

Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata menjelang liburan Idulfitri, mengurangi ketegangan di Timur Tengah yang menaikkan harga minyak lebih dari empat persen pada minggu lalu di tengah kekhawatiran gangguan pasokan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan siap menangani skenario apa pun yang mungkin timbul dengan Iran, setelah Teheran mengancam akan membalas pembunuhan jenderal Iran pada 1 April.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)