Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.
Texas: Harga minyak dunia melemah tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Investor masih wait and see sebelum berinvestasi pada minyak, setelah data-data ekonomi global yang mengecewakan.
baca juga:
Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
|
Harga minyak dunia WTI berjangka untuk Maret 2024 turun 0,01 persen ke level USD73,92 per barel. Kemudian harga minyak dunia Brent berjangka untuk Maret 2024 melemah 0,01 persen menjadi USD78,94 per barel.
Menurut catatan analisis yang dilakukan oleh Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, prediksi kondisi pasar masih cenderung menurun. Ketidakpastian yang terus berlanjut terkait konflik di Timur Tengah membuat sebagian investor ragu untuk berinvestasi dalam minyak WTI saat ini.
Fischer juga mencatat ada kecenderungan investor untuk menunggu peluang yang lebih baik di masa depan, mengingat situasi yang belum stabil. Namun, hal ini tetap menjadi tanda tanya karena kondisi geopolitik yang terus berubah dan perencanaan produksi minyak yang dapat mempengaruhi daya beli di pasar.
"Pasar minyak tetap menjadi sorotan, dan para pelaku pasar perlu melihat secara cermat perkembangan selanjutnya, terutama dalam konteks ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi harga minyak dalam jangka pendek dan panjang," jelas dia.
Lemahnya konsumsi minyak
Salah satu pendorong melemahnya harga minyak adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok, sebagai konsumen energi terbesar dunia, kemungkinan akan melambat menjadi 4,6 persen pada 2024, dan terus menurun menjadi 4,5 persen pada 2025.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini kesulitan untuk bangkit kembali pascapandemi karena terbebani oleh krisis properti yang berkepanjangan, lemahnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha, meningkatnya utang pemerintah daerah, dan lemahnya pertumbuhan global.
Data terbaru menunjukkan perekonomian mengawali 2024 dengan kondisi yang goyah. Tekanan deflasi yang terus-menerus dan sedikit peningkatan ekspor kemungkinan tidak akan mampu membalikkan keadaan dengan cepat dalam aktivitas domestik yang lemah. Pinjaman bank pada Desember juga lemah.