Banyak etnis Rohingya telah berlayar dengan perahu kayu reyot untuk mencoba mencapai negara-negara tetangga. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 January 2025 11:16
Kuala Lumpur: Penjaga Pantai Malaysia mengawal dua kapal yang membawa hampir 300 migran asal Myanmar yang tidak berdokumen dari perairannya, yang ditemukan dalam kondisi kelelahan karena kekurangan makanan dan air bersih, kata seorang pejabat tinggi badan tersebut.
Pihak berwenang memberikan pasokan makanan dan air minum kepada para migran setelah kapal-kapal tersebut ditemukan pada hari Jumat, sekitar dua mil laut di barat daya lepas pantai pulau resor Malaysia Langkawi, kata penjaga pantai.
"Kami juga bekerja sama erat dengan badan-badan penegak hukum Thailand untuk mendapatkan informasi tambahan tentang pergerakan kapal-kapal tersebut," kata Direktur Jenderal Mohd Rosli Abdullah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Straits Times, Minggu, 5 Januari 2025.
Otoritas Malaysia tidak mengatakan apakah para migran tersebut adalah Rohingya, etnis minoritas yang sering melarikan diri dari Myanmar, di mana mereka dianggap sebagai penyusup asing dari Asia Selatan, yang ditolak kewarganegaraannya dan menghadapi berbagai kesulitan.
Jumat lalu, kepolisian Malaysia telah menahan 196 migran Myanmar yang tidak berdokumen setelah kapal mereka mendarat di sebuah pantai di Langkawi. Polisi mengatakan semua migran, termasuk 71 anak-anak dan 57 perempuan, diyakini berasal dari etnis Rohingya.
Semua migran yang ditahan dibawa untuk didokumentasikan dan diperiksa kesehatannya, kata polisi dalam pernyataan terpisah di hari Jumat.
Selama bertahun-tahun, banyak etnis Rohingya telah berlayar dengan perahu kayu reyot untuk mencoba mencapai negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Indonesia, dan Bangladesh yang berpenduduk mayoritas Muslim, serta Thailand, terutama selama periode gelombang laut yang lebih tenang dari Oktober hingga April.
Baca juga: Jasad Diduga Imigran Rohingya Ditemukan Lagi di Perairan Aceh