Pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan. Foto: Anadolu
Aktau: Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines (AZAL) mengalami kecelakaan saat dalam penerbangan Baku-Grozny pada Rabu 25 Desember 2024, di dekat Aktau, Kazakhstan. Insiden ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan kejadian darurat pada 2018 di Portugal, di mana model pesawat yang sama mengalami gangguan kendali dan harus melakukan pendaratan darurat.
Melansir dari Anadolu Agency, Kamis 26 Desember 2024, menurut Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan, laporan awal menunjukkan bahwa 32 orang selamat dan sedang menjalani perawatan. Azerbaijan telah menetapkan hari Kamis sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati korban yang meninggal dalam insiden tersebut.
Laporan menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi setelah pesawat bertabrakan dengan kawanan burung. Sebelumnya, pesawat ini sempat dialihkan ke Makhachkala di wilayah Dagestan, Rusia, karena kabut tebal yang mengganggu jalur penerbangan.
Kemiripan dengan insiden di Portugal
Data dari Flightradar24 menunjukkan bahwa ketinggian pesawat berubah lebih dari 100 kali selama 74 menit terakhir penerbangan. Beberapa peta jalur penerbangan juga mengindikasikan hilangnya sinyal di beberapa area.
Insiden serupa pernah terjadi pada tahun 2018, ketika pesawat Embraer 190 milik Air Astana, Kazakhstan, mengalami masalah kendali di atas Portugal akibat cuaca buruk. Pada saat itu, pilot kehilangan kendali dalam waktu yang lama dan sistem autopilot gagal berfungsi. Awak pesawat akhirnya mengumumkan keadaan darurat.
Pesawat yang awalnya dijadwalkan menuju Minsk, Belarus, dan kemudian ke Almaty, Kazakhstan, mengalami tekanan struktural yang ekstrim saat manuver darurat dan mulai berputar tanpa kendali. Pilot akhirnya mengambil kendali manual penuh dengan menonaktifkan komputer kendali penerbangan.
Meskipun menghadapi tantangan besar, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat. Namun, pesawat mengalami kerusakan dan akhirnya dipensiunkan. Investigasi mengungkapkan bahwa kabel aileron telah dipasang secara tidak benar.
Profil pesawat Embraer
Embraer E170 pertama kali dikirimkan pada 17 Maret 2004 kepada LOT Polish Airlines. Pesawat ini adalah bagian dari keluarga Embraer E-Jet, yang mencakup pesawat jet bermesin ganda dengan jangkauan pendek hingga menengah dan berkapasitas sempit.
Keluarga E-Jet terdiri dari model E170, E175, E190, dan E195. Model E190 dan E195 yang lebih besar mulai beroperasi pada akhir 2004, disusul oleh E175 pada pertengahan 2005. Hingga kini, sebanyak 1.695 unit pesawat Embraer E-Jet telah diproduksi.
Spesifikasi Embraer 190
Embraer 190 mampu membawa 98 hingga 114 penumpang dengan dua pilot di kokpit. Pesawat ini memiliki panjang 36,25 meter, tinggi 10,57 meter, dan berat maksimum saat lepas landas mencapai 51.800 kilogram.
Dengan kemampuan terbang hingga ketinggian 12.000 meter, E190 dapat mencapai kecepatan maksimum 871 kilometer per jam dan kecepatan jelajah 829 kilometer per jam. Pesawat ini memiliki jangkauan maksimal sejauh 4.537 kilometer dan memerlukan landasan pacu sepanjang 2.100 meter untuk lepas landas serta 1.244 meter untuk pendaratan. (Muhammad Reyhansyah)