Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Capai 935.504 Hektare

ilustrasi. Foto: Medcom.id

Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Capai 935.504 Hektare

Media Indonesia • 14 October 2024 18:45

Semarang: Bencana banjir masih menjadi ancaman serius di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah memperkirakan luasan daerah rawan banjir mencapai 935.504 hektare terutama di Pantura Jawa Tengah.

Sejumlah daerah rawan yang merupakan titik langganan banjir tersebar di Brebes, Tegal, Pekalongan, Demak, Semarang, Grobogan, Kudus, Jepara, dan Pati. Wilayah tersebut berada di dataran rendah dan menjadi hilir sejumlah sungai.

Bahkan ada Minggu, 13 Oktober 2024, banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di pantura seperti Pekalongan, Semarang, dan Demak. Hal itu membawa kekhawatiran sebab cuaca cukup terik di siang hari.

"Cuaca panas tapi tetap banjir rob, apalagi ditambah hujan bisa lebih tinggi banjir di sini," ujar Nur Hasyim, tokoh warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jawa Tengah Muhammad Chomsul mengatakan untuk mengantisipasi bencana banjir, pihaknya telah dilakukan pemetaan. Berdasarkan data, ada sebanyak 935.504 hektare lahan di daerah di Jawa Tengah rawan terendam banjir sebagai dampak musim hujan yang mulai berlangsung Oktober ini.
 

Baca juga: Banjir di Aceh Tenggara hingga Aceh Singkil Meluas

Daerah rawan banjir yakni Kabupaten Demak merupakan daerah dengan luasan terancam banjir tertinggi hingga mencapai 53.960 hektare, disusul Kabupaten Grobogan seluas 47.626 hektare (katagori sedang) dan Cilacap 2.384 hektare (katagori rendah).

"Penyebab munculnya ancaman banjir selain curah hujan yang tinggi juga disebabkan kontur daerah di dataran rendah dan merupakan hilir sejumlah sungai, seperti Kota Semarang dan Demak yang memiliki daerah aliran sungai (DAS) juga berisiko mengalami banjir saat musim penghujan tiba," terang Chomsul, Senin, 14 Oktober 2024.

Ia menerangkan, sejumlah sungai besar dapat menjadi sumber banjir, seperti Juwana (Pati), Wulan (Kudus), Tuntang (Demak dan Grobogan), serta sejumlah sungai lain di Pekalongan akan meningkat volumenya saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu dan berimbas pada daerah hilir di dataran rendah tersebut.

"Kita terus lakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan daerah serta lintas sektoral untuk melakukan antisipasi bencana banjir, akibat mulai memasuki musim penghujan," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)