Elon Musk berikan uang USD 1 Juta tiap hari hinggal Pilpres AS. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 21 October 2024 10:32
Washington: Elon Musk mengatakan ia akan memberikan USD1 juta atau sekitar Rp15 miliar setiap hari hingga Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) bulan depan. Uang tunai tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang menandatangani petisi daringnya untuk mendukung amandemen pertama dan kedua dalam Konstitusi AS.
Amandemen tersebut melindungi hak warga negara Amerika untuk kebebasan berbicara dan memiliki senjata secara legal.
Salah satu pendiri Tesla dan SpaceX tersebut memberikan cek pertama senilai USD1 juta pada Sabtu 19 Oktober 2024 kepada seorang peserta acara America PAC di Pennsylvania. Acara itu bertujuan untuk menggalang pendukung di belakang kandidat presiden Donald Trump, dalam sebuah langkah yang telah menimbulkan pertanyaan mengenai legalitas pembayaran tersebut.
Peserta acara yang diselenggarakan oleh Musk pada Sabtu harus menandatangani petisi, yang memungkinkan America PAC mengumpulkan detail kontak mereka untuk lebih banyak calon pemilih yang dapat bekerja sama untuk datang ke tempat pemungutan suara untuk Trump.
Pria yang diumumkan sebagai pemenang pertama adalah John Dreher, yang menurut Musk tidak tahu bahwa ia akan diberi pembayaran tersebut.
Miliarder tersebut mendirikan America PAC sebagai organisasi aksi politik untuk mendukung kampanye presiden Trump guna membantu memobilisasi dan mendaftarkan pemilih di negara bagian medan pertempuran.
Para ahli hukum pemilu kini menyuarakan kekhawatiran bahwa Musk dapat melanggar hukum federal yang melarang pembayaran tunai kepada orang-orang dengan tujuan membuat mereka mendaftar untuk memilih atau memilih dengan cara tertentu.
Undang-undang tersebut tidak hanya mencakup pembayaran tunai, tetapi juga segala sesuatu yang bernilai moneter seperti minuman keras atau peluang lotere, menurut buku petunjuk kejahatan pemilu Departemen Kehakiman AS.
Rick Hasen, seorang profesor ilmu politik di Sekolah Hukum UCLA, mengatakan Musk tidak akan melanggar hukum apa pun jika ia hanya menawarkan uang kepada orang-orang untuk menandatangani petisinya.
"Masalahnya adalah bahwa satu-satunya orang yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemberian ini adalah orang-orang yang terdaftar untuk memilih. Dan itu membuatnya ilegal," kata Profesor Hasen, seperti dikutip ABC News, Senin 21 Oktober 2024.
Musk telah diperingkat oleh Forbes sebagai orang terkaya di dunia dan telah menyumbangkan sedikitnya USDUS75 juta kepada America PAC, menurut pengungkapan federal, menjadikan kelompok tersebut bagian penting dari upaya Trump untuk mendapatkan kembali Gedung Putih.