Aktivitas Anak Krakatau Meningkat, Nelayan Diminta Waspada

Visual Gunung Anak Krakatau yang terlihat dari CCTV Pos Pantau Sertung Atas pada Selasa (28/11) pagi. (Foto : Magma Indonesia)

Aktivitas Anak Krakatau Meningkat, Nelayan Diminta Waspada

Medcom • 29 November 2023 10:48

Bandar Lampung: Gunung Anak Krakatau (GAK) terus mengalami erupsi hingga Selasa, 28 November 2023 malam. Peningkatan aktivitas gunung api yang terletak di Selat Sunda Lampung Selatan itu, ternyata tidak berpengaruh terhadap kegiatan melaut para nelayan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung, Bayu Witara mengatakan bahwa saat ini para nelayan yang berada di sekitar GAK masih tetap melakukan kegiatan secara normal.

Namun, ia mengimbau agar nelayan mengutamakan keselamatan saat melaut, mengingat saat ini GAK terus melontarkan abu hingga ribuan meter di atas puncak. Pastikan alat keselamatan selalu ada di dalam kapal.

"Kami mengimbau agar nelayan lebih memperhatikan sisi keamanan, kalau terjadi tsunami harus antisipasi dampak terburuknya. Gunakan selalu life jacket dan pelampung saat melaut," kata Bayu kepada Lampost.co saat dikonfirmasi pada Rabu, 29 November 2023.

Selanjutnya, Bayu juga mengimbau kepada nelayan untuk lebih berhati-hati saat menangkap ikan di laut sekitar GAK, sebab di sana pemerintah telah memasang alat pendeteksi tsunami atau Tsunami Buoy. Jangan sampai merusak alat tersebut ketika melaut, baik secera sengaja maupun tidak.

"Ketika melaut di sekitar GAK harus hati-hati karena ada alat Tsunami Buoy yang dipasang di sana, jangan sampai melaut dan tidak sengaja merusak benda yang fungsinya untuk mendeteksi potensi tsunami tersebut," ujar dia.

Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan saat melaut, HNSI meminta kepada nelayan untuk terus memperbaharui informasi seputar cuaca yang telah tersedia di sana melalui monitor BMKG. Informasi seputar cuaca juga bisa dibaca melalui media sosial BMKG dan beberapa group WhatsApp yang ada.

"Sebelum melaut agar nelayan mencari tahu melalui informasi terkait cuaca terkini yang ada di GAK sehngga lebih bisa mengantisipasi perkembangan cuaca. Informasinya bisa diperoleh dari group BMKG, media sosial, hingga layar informasi yang memperlihatkan situasi terkinin cuaca di wilayah GAK," kata Bayu.

Menurut Bayu, kondisi GAK pagi hari ini masih terpantau mengeluarkan asap dari kawahnya. Namun sudah tidak ada lagi laporan mengenai terdengarnya suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau.

"Per hari ini masih erupsi GAK, dan perkembangan selalu dilaporkan kepada pusat. Namun tidak mempengaruhi kegiatan para nelayan di sana," ujar dia.

Berdasarkan laporan nelayan di sekitar GAK, erupsi yang terjadi secara terus menerus tidak menyebabkan penurunan tangkapan nelayan. Sebab, erupsi tersebut tidak menyebabkan adanya kenaikan tinggi gelombang di perairan sekitar Anak Gunung Krakatau, atau di Pulau Sebesi.

"Tidak ada kaitan dengan hasil tangkapan, kegiatan melaut tetap normal, karena tidak ada gelombang tinggi yang terjadi akibat erupsi GAK," kata Bayu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)