Di Bawah Tekanan, Eks PM Bangladesh Hadapi 53 Kasus Kriminal

Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina. (EPA)

Di Bawah Tekanan, Eks PM Bangladesh Hadapi 53 Kasus Kriminal

Medcom • 26 August 2024 21:08

Dhaka: Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bersama mantan menteri kabinet dan para ajudannya menghadapi empat dakwaan kasus pembunuhan usai terjadinya penggulingan pemerintahan.

Melansir dari Telegraph Online, Senin, 26 Agustus 2024, berikut empat kasus baru yang dihadapi Sheikh Hasina:

Kasus Kematian Abdur Rahim (Penjabat Bangladesh Rifles - BDR)

Sebuah dakwaan kasus pembunuhan dilayangkan kepada Hasina dan mantan Direktur Jenderal Penjaga Perbatasan Bangladesh Aziz Ahmed beserta 11 lainnya atas kematian Abdur Rahim, seorang pejabat Bangladesh Rifles (BDR).

Abdur Rahim, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Asisten Direktur (DAD) di BDR, terlibat dalam kasus pembantaian Pilkhana pada tahun 2010. Dia meninggal dalam tahanan pada 29 Juli 2010.

Kasus ini diajukan terhadap Hasina oleh anak Rahim, Advokat Abdul Aziz, di pengadilan Dhaka Metropolitan Magistrate Md Akteruzzaman pada hari Minggu kemarin.

Kasus Kematian Mahasiswa MIST (Military Institute of Science and Technology)

Di hari yang sama, Hasina dan 48 orang lainnya didakwa kasus kematian seorang mahasiswa dalam Gerakan Mahasiswa Anti Diskriminasi pada 18 Juli lalu. Paman korban, Abdullah-Al Kabir, mengajukan dakwaan ini ke pengadilan Dhaka.

Kasus Kematian Penjual Produk Trading Corporation of Bangladesh (TCB)

Kasus lain dilayangkan kepada Hasina dan 27 orang lainnya atas kematian seorang penjual produk TCB di ibu kota saat terjadi gelombang protes. Mamunur Rashid, saudara ipar korban, Md Eusuf Sanowar, mengajukan kasus ini ke pengadilan Dhaka.

Kasus Kematian Pengemudi Becak Otomatis

Kasus terakhir, Hasina dan 24 orang lainnya dikaitkan dengan pembunuhan seorang pengemudi becak otomatis di ibu kota Bangladesh saat proses berlangsung.

Dengan empat kasus baru ini, Hasina kini menghadapi setidaknya 53 kasus, termasuk 44 kasus pembunuhan, 7 kejahatan terhadap kemanusiaan, satu kasus penculikan, dan satu serangan terhadap prosesi Bangladesh Nationalist Party (BNP).

Setelah gelombang protes mahasiswa yang belum pernah terjadi sebelumnya menurut perubahan sistem kuota kontroversial dalam pekerjaan pemerintah, Hasina mundur dari jabatan PM dan melarikan diri ke India pada 5 Agustus.

Pemerintahannya kemudian digantikan pemerintah sementara yang dipimpin peraih Nobel berusia 84 tahun, Muhammad Yunus.

Jumlah korban tewas dalam kekacauan di Bangladesh terkait Hasina menjadi lebih dari 600 sejak aksi protes besar-besaran dimulai pertengahan Juli lalu. (Nithania Septianingsih)

Baca juga:  Tak Terima Digulingkan, Eks PM Bangladesh Minta Suporternya Unjuk Kekuatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)