Cisco Pangkas Target Laba Bersih di 2023

Ilustrasi pendapatan Cisco. foto: Unsplash.

Cisco Pangkas Target Laba Bersih di 2023

Arif Wicaksono • 16 November 2023 13:28

Sydney: Cisco Systems memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh sebagai tanda bahwa permintaan untuk peralatan jaringannya melambat.

Cisco memperkirakan pendapatan antara USD53,8 miliar dan USD55,0 miliar, dan laba per saham yang disesuaikan di kisaran USD3,87 hingga USD3,93 per lembar saham.
Hal ini di bawah perkiraan sebelumnya dengan pendapatan tahunan sebesar USD57 miliar hingga USD58,2 miiar, dan laba per saham sebesar USD4,01 hingga USD4,08 per saham.

Cisco mengatakan pihaknya melihat perlambatan pesanan produk baru pada kuartal pertama dan yakin alasan utamanya adalah pelanggan saat ini fokus pada pemasangan dan penerapan produk di lingkungan mereka.  

"Perusahaan memperkirakan satu hingga dua perempat pesanan produk yang dikirim masih menunggu untuk dilaksanakan oleh pelanggan," kata Cisco, dilansir Channel News Asia, Kamis, 16 November 2023.

CFO Cisco Scott Herren menambahkan perusahaan melihat kembalinya pertumbuhan pesanan pada paruh kedua tahun ini.

"Untuk kuartal kedua, Cisco memperkirakan pendapatan antara USD12,6 miliar dan USD12,8 miliar," tegas dia. Angka ini meleset dari perkiraan analis sebesar USD14,19 miliar, menurut data LSEG.

Para eksekutif mengatakan sebagian besar kendala rantai pasokan kini sudah berlalu sehingga waktu tunggu pengiriman dan simpanan sebagian besar telah kembali ke tingkat normal.

Persoalan Cisco

Cisco bergulat dengan masalah rantai pasokan dan perlambatan permintaan pascapandemi. Hal ini mempercepat upayanya dalam menjual perangkat lunak seperti keamanan siber.

Untuk mempercepat diversifikasi dan memanfaatkan lonjakan kecerdasan buatan, Cisco setuju untuk membeli perusahaan keamanan siber Splunk dengan nilai sekitar USD28 miliar.

Hasil Cisco berbeda dengan pesaingnya, Juniper Networks dan Arista Networks, yang keduanya membukukan hasil yang optimistus pada bulan lalu karena belanja perusahaan yang kuat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)