Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. MI/Palce Amalo
Media Indonesia • 8 January 2024 10:42
Flores Timur: WARGA yang bemukim di desa-desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terus berdatangan ke lokasi pengungsian. Sampai Senin (8 Januari) pagi, Dinas Kominfo Flores Timur mencatat total pengungsi mencapai 4.681 orang.
Mereka ditampung 22 lokasi mulai dari tenda pengungsian, fasilitas umum, rumah warga serta gedung Kelompok Bermain (Kober), SD, SMP dan SMA. Para pengungsi berasal dari desa-desa di Kecamatan Wulanggitang yakni Nawakote, Boru, Hokeng Jaya dan Klatanlo,serta dua desa di Kecamatan Ile Bura yakni Dulipali dan Nobo.
"Ada 2.423 orang ditampung di tenda pengungsian, 1.587 orang di rumah warga, 204 di gedung sekolah dan 624 orang di fasilitas umum," kata Kadis Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran.
Untuk pengungsi yang ditampung di gedung sekolah, tersebar di tiga kecamatan yaitu Wulanggitang, Titehena, dan Demon Pagung, sedangkan tenda pengungsian dan rumah warga tersebar di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. Untuk relawan mencapai 500 orang berasal dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotobi mencatat pada Senin pagi, kawah gunung tertutup kabut. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 800-1.000 meter di puncak kawah.
Tercatat pula tiga gempa dangkal dengan amplitudo 14.8-29.6 mm, durasi 8-10 detik, serta tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 7.4-37 mm (dominan 29.6 mm).
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Rihi mengatakan, sesuai laporan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Perempuan yang bersebelahan dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus waspada.
"Kami minta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Perempuan dan pengunjung wisatawan agar tidak beraktivitas atau berada dalam radius dua kilometer dari pusat kawah," ujarnya.
Hal ini bertujuan agar masyarakat menghindari potensi bahaya gas beracun yang berasal dari lubang tembusan gas