Kapal penjaga pantai Filipina dan Tiongkok berlayar dalam jarak dekat di Laut China Selatan. (AP)
Willy Haryono • 18 October 2023 17:42
Manila: Filipina dan Tiongkok kembali bersitegang di Laut China Selatan. Kali ini, Manila meminta Beijing untuk menghentikan "manuver berbahaya dan ofensif" di perairan sengketa tersebut.
Pernyataan disampaikan setelah militer Filipina mengatakan bahwa sebuah kapal angkatan laut Tiongkok membayangi dan berusaha mencegat kapal AL Filipina yang melakukan misi pasokan di akhir pekan .
Sebuah kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN) berada dalam jarak sekitar 320 meter dari kapal Filipina BRP Benguet. Kapal itu kemudian mencoba melintas di depan kapal Filipina di barat daya pulau Thitu, pos terdepan Manila yang terbesar dan paling strategis di Laut China Selatan yang juga dikenal sebagai Pag-asa, menurut panglima angkatan bersenjata Romeo Brawner.
Awak kapal Filipina, yang sedang dalam perjalanan ke stasiun militer pada hari Jumat untuk rotasi rutin dan misi pasokan, menyebutkan terjadinya pelanggaran aturan seputar risiko tabrakan dalam panggilan radionya dan meminta kapal Tiongkok untuk menjauh.
Peringatan Filipina ditanggapi Kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat 621, yang mengutip sembilan garis putus-putus Tiongkok di Laut China Selatan. Garis putus-putus merupakan bagian dari klaim sepihak Tiongkok atas hampir keseluruhan perairan sengketa tersebut.
"Manuver berbahaya dan ofensif yang dilakukan kapal PLAN milik Tiongkok tidak hanya berisiko menimbulkan tabrakan, tetapi juga secara langsung membahayakan nyawa personel maritim dari kedua belah pihak," kata Brawner, seperti dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa, 17 Oktober 2023.