Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
New York: JP Morgan, Citigroup, dan Nomura menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun ini menyusul data terbaru ekonomi negeri Tirai Bambu itu.
Data menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok naik lebih cepat dari perkiraan sebesar 4,9 persen pada Juli-September dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan kuartal ketiga lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 6,3 persen pada kuartal kedua.
Citigroup kini memperkirakan PDB Tiongkok akan tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2023 dari lima persen sebelumnya. Sementara itu JP Morgan dan Nomura memperkirakannya masing-masing sebesar 5,2 persen dan 5,1 persen.
Goldman Sachs memangkas perkiraan
Goldman Sachs memangkas perkiraannya menjadi 5,3 persen dari 5,4 persen, masih lebih tinggi dari target resmi Beijing sebesar lima persen pertumbuhan pada tahun ini.
"Seperti Agustus, aktivitas bulanan September lebih kuat dari perkiraan. Ini menggembirakan," kata Ekonom JP Morgan, yang dipimpin oleh Haibin Zhu, dilansir Channel News Asia, Rabu, 18 Oktober 2023.
JP Morgan memperkirakan momentum ekonomi akan bertahan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, lemahnya pertumbuhan PDB nominal termasuk dampak inflasi, menunjukkan pendapatan dan prospek laba akan tetap menjadi hambatan dalam pemulihan investasi swasta.
"Hal ini menunjukkan perlunya meningkatkan stimulus dan reformasi untuk menangkis lingkaran deflasi utang,” kata ekonom di Morgan Stanley yang dipimpin oleh Jenny Zheng.
Petunjuk selanjutnya
Target pertumbuhan lima persen tampaknya dapat dicapai, ruang kebijakan untuk membangkitkan ekonomi dapat dihemat untuk tahun depan. Petunjuk kebijakan berikutnya yang harus diperhatikan adalah konferensi kerja ekonomi pusat Tiongkok pada Desember 2023.
JP Morgan memperkirakan potensi pertumbuhan Tiongkok akan turun lebih cepat dari perkiraan semula pada 2024 dan 2025, masing-masing berkisar pada 4-4,5 persen dan 3,5-4 persen.