Bendera Amerika Serikat. (US Embassy)
Medcom • 22 April 2024 11:08
Baghdad: Sejumlah roket ditembakkan pada Minggu malam dari Irak utara ke sebuah pangkalan militer di Suriah yang menampung koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), menurut pasukan keamanan Irak. Sebagai tanggapan, pasukan Irak pun melancarkan operasi pencarian besar-besaran di provinsi utara Nineveh dan menemukan kendaraan yang digunakan dalam serangan tersebut.
Ini adalah serangan besar pertama terhadap pasukan koalisi AS dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini terjadi beberapa hari setelah Israel dilaporkan menanggapi serangan Iran dengan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap Iran, di tengah ketegangan yang dipicu oleh perang di Jalur Gaza.
Pernyataan dari pasukan keamanan Irak menuduh adanya "elemen terlarang yang menargetkan basis koalisi internasional dengan roket di jantung wilayah Suriah" sekitar pukul 21:50, seperti dikutip dari France24 pada Senin, 22 April 2024.
Pasukan keamanan Irak telah membakar kendaraan yang terlibat dalam serangan tersebut.
Rami Abdel Rahman, direktur Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), mengatakan bahwa beberapa roket telah ditembakkan "dari wilayah Irak di pangkalan Kharab al-Jir" di timur laut Suriah, tempat pasukan AS ditempatkan.
Ia menuduh Perlawanan Islam di Irak, sebuah aliansi kelompok yang didukung Iran, sebagai pihak di balik serangan. Kelompok ini mengeklaim sebagian besar serangan terhadap pasukan AS yang dilakukan antara pertengahan Oktober dan awal Februari.
Menyusul serangkaian serangan roket dan drone oleh faksi bersenjata pro-Iran terhadap tentara AS yang dikerahkan di Timur Tengah selama musim dingin, keadaan sempat tenang selama beberapa minggu.