Waspada, Status Gunung Ruang Naik Jadi Awas

Jakarta: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Api Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, menjadi level IV atau awas. Aktivitas gunung tersebut sebelumnya berada di level III atau siaga pada Selasa, 16 April 2024.

"Aktivitas visual dan kegempaan Gunung Api Ruang menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024.

Hendra mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Ruang agar tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer (km) dari pusat kawah aktif Gunung Api Ruang. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, juga diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.

"Masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km," tegas dia.
 

Baca Juga:  Warga Diminta Waspada Usai Aktivitas 2 Gunung Berapi di Sulawesi Utara Meningkat

Kepala PVMBG menerangkan ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar 5 km di pulau Tagulandang. Jumlah kejadian gempa vulkanik tercatat meningkat signifikan disertai getaran tremor vulkanik menerus dengan amplitudo overscale.

Hal ini menandakan masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).

Hendra meminta pemerintah daerah (pemda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten setempat berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terkait aktivitas vulkanik Gunung Api Ruang, serta potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami yang disebabkan runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.

(Insi Nantika Jelita/MI)