IAF Jadi Kesempatan Berharga untuk Perkuat Kemitraan dengan Afrika

Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers IAF ke-2 di Bali. (Youtube MoFA Indonesia)

IAF Jadi Kesempatan Berharga untuk Perkuat Kemitraan dengan Afrika

Marcheilla Ariesta • 2 September 2024 16:31

Bali: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, Indonesia-Africa Forum (IAF) adalah kendaraan bagi Indonesia dalam memperkuat kemitraan dengan Afrika. Menurut Menlu Retno, peluang kerja sama dengan negara-negara di Benua Hitam ini sangat besar.

“Kita tahu bahwa Afrika diproyeksikan menjadi continent of the future atau kontinen masa depan dengan peluang kerja sama yang sangat besar,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers di sela IAF ke-2 di Bali, Senin, 2 September 2024.

Tahun lalu, lanjut Menlu Retno, pertumbuhan ekonomi di Afrika mencapai 4 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi dunia, yakni 2,7 persen. Ia menambahkan, Afrika juga memiliki bonus demografi yang besar dengan penduduk usia muda yang banyak.

Selain itu, Afrika juga diberkahi dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral kritis.

“Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat dari waktu ke waktu. Sejauh ini telah terdapat beberapa kerja sama bisnis Indonesia-Afrika yang sudah berjalan. Antara lain, ekspor vaksin ke 41 negara Afrika,” tutur Menlu Retno.

Ia menjelaskan, Indonesia sudah mengekspor vaksin ke 41 negara Afrika sejak 2001. Kemudian ada pembangunan pabrik mie instan di Nigeria, yang kata Menlu Retno sangat populer di Afrika.

Terdapat pula pengolahan minyak atsiri cengkeh di Zanzibar, yang kemudian akan ditambah unit distilasinya di Afrika. Serta, sambung Retno, ekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia ke Afrika.

Di dalam IAF, Menlu Retno mengungkapkan ada beberapa penguatan kerja sama ekonomi yang dilakukan, antara lain nota kesepahaman (MoU) pengembangan geothermal antara PLN dengan TANESCO Tanzania. Ada pula kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Biopharma dengan Atlantic Life Sciences Ghana.

“Kemudian MoU kerja sama bidang farmasi antara Biopharma dengan Natarm Zimbabwe, master agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Biopharma dan juga Biovax Kenya. Dan ada letter of intent antara PTDI dengan AD Trade tentang pembelian dan perawatan pesawat oleh Republik Demokratik Kongo dan juga dengan Senegal,” ungkap Menlu Retno.

“Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita, dan Indonesia menyatakan siapa bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral,” tegas dia.

Nilai Komitmen Kerja Sama Naik

Nilai total komitmen kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika pada Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 2024 naik signifikan mencapai USD3,5 miliar dibandingkan dengan yang pertama pada 2018 yang menghasilkan USD568 juta.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika (Dirjen Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani dalam konferensi persnya kemarin.

“Peningkatan jumlah komitmen kerja sama ini menjadi bukti nyata kuatnya kepercayaan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika,” kata Abdul Kadir.

Selain aspek kerja sama ekonomi, IAF II juga menjadi platform untuk menghidupkan kembali Bandung Spirit yang menjadi legacy penting dari Konferensi Asia-Afrika 1955 yang menjadi tonggak sejarah sekaligus pondasi penting hubungan Indonesia-Afrika.

Baca juga: Indonesia dan Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru di IAF ke-2

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)