Lima Narapidana Kabur dari Penjara Portugal, Termasuk Warga Inggris

Lisbon: Sebuah penjara di Portugal kebobolan dan lima narapidana dilaporkan kabur. Seorang narapidana asal Inggris, Mark Cameron Roscaleer, termasuk di antara lima tahan lainnya melarikan diri dari penjara keamanan tinggi Vale de Judeus di Portugal.

Mereka berhasil kabur pada Sabtu pagi pada pukul 10.00 waktu setempat dengan memanjat dinding penjara menggunakan tangga, diduga dengan bantuan eksternal. Hingga kini, pihak berwenang masih terus melakukan pencarian intensif terhadap para tahanan yang kabur tersebut.

Penjara Vale de Judeus yang berjarak sekitar 70 kilometer di Utara Lisbon, memiliki kapasitas untuk menampung 560 narapidana.

Menurut laporan media Portugal, Rescaleer sedang menjalani hukuman 9 tahun penjara atas kasus penculikan dan perampokan.

Selain Roscaleer, terdapat dua narapidana asal Portugal, seorang narapidana dari Argentina dan seorang dari Georgia yang turut melarikan diri. Kedua narapidana Portugal ini sedang menjalani hukuman 25 tahun penjara atas berbagai pelanggaran berat seperti perdagangan narkoba, asosiasi kriminal, pencurian, dan penculikan. 

Bahaya dan perlu diwaspadai

Menurut Frederico Morais, ketua Sindicato Nacional do Corpo da Guarda Prisional (SNCGP), para tahanan yang kabur ini dianggap sangat bahaya dan masyarakat diminta untuk tidak mendekati mereka. 

Dalam wawancara dengan SIC Noticias, Morais menjelaskan bahwa kekurangan staf penjara menjadi salah satu faktor penyebab pelarian ini.

Menara pengawas di penjara tersebut tidak dijaga pada saat kejadian tersebut, sehingga memudahkan para tahanan melarikan diri.

Morais juga mengungkapkan bahwa para tahanan berhasil keluar dengan bantuan pihak luar yang meluncurkan tangga ke dinding penjara. Tangga tersebut memungkinkan mereka memanjat dan melarikan diri ke luar kompleks penjara.

Upaya pengejaran internasional

Pihak kepolisian Portugal kini bekerja sama dengan pihak internasional untuk menangkap kelima narapidana ini. Foto-foto mugshot para pelarian telah disebarkan melalui media sosial untuk mempercepat proses penangkapan.

Kementerian Luar Negeri Inggris telah dihubungi untuk menanggapi situasi terkait Roscaleer, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan.

Pelarian ini menyoroti masalah keamanan di penjara Portugal, khususnya terkait kekurangan penjaga yang dapat mengawasi aktivitas para narapidana berisiko tinggi.  (Nithania Septianingsih)