Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Medcom.id/Duta Erlangga
Sri Utami • 10 September 2024 18:00
Jakarta: Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang diprediksi berjumlah banyak merupakan dampak dan konsekuensi koalisi besar yang dipilih sejak awal. Pakar politik UMY Ridho Al Hamdi mengatakan jumlah tersebut juga berkemungkinan akan membuat pemerintah terseok-seok untuk mencapai target pada periode pertama.
"Ini dampak dari koalisi besar jadi harus ada risiko dari presiden terpilih untuk mengakomodir bukan hanya dari parpol tapi dari tim sekoci yang kecil untuk mendapatkan posisi. Jadi perlu disiapkan ruang itu," ujarnya, Selasa, 10 September 2024.
Pada setahun ke depan, ia mengungkapkan, efektivitas pemerintahan yang baru juga kemungkinan akan lambat. Sebab masih terdampak dari pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti pembangunan IKN.
"Setahun ke depan masih dampak pemerintahan Jokowi karena anggaran negara semakin menurun dampak dari banyak hal IKN, belum makan siang gratis dan jumlah kementerian membengkak maka akan berdampak pada daya belanja pemerintah. Bisa jadi di periode pertama tidak begitu efektif karena anggaran itu harus didistribusikan ke banyak kementerian dan itu harus diterima konsekuensinya pada tahap berikutnya," paparnya.
Baca juga: Prabowo akan Bentuk 4 Lembaga Baru, Ini Bocorannya |