100 Orang Meninggal akibat Terdampak Panas Terik di Myanmar

Panas ekstrem melanda negara-negara di Asia Tenggara sepanjang 2024. (EPA)

100 Orang Meninggal akibat Terdampak Panas Terik di Myanmar

Marcheilla Ariesta • 21 May 2024 13:39

Monywa: Suhu panas ekstrem melanda Myanmar, mengakibatkan sekitar 100 orang tewas hanya dalam empat hari. Dampak buruk yang berhubungan dengan panas ini dilaporkan menyerang para warga di Kota Monywa, wilayah Sagaing.

"Jumlah korban tewas meningkat sangat tajam, korban termasuk bayi yang baru berusia empat atau lima bulan," kata seorang pejabat dari kelompok donor darah dan bantuan pemakaman Thukha Hita, dilansir dari Radio Free Asia, Senin, 20 Mei 2024.

"Ada 29 jenazah kemarin di dua kuburan di kota Monywa," lanjutnya.

Panas ekstrem dari Kamis hingga Minggu sebagian besar berdampak pada orang-orang sakit dan lanjut usia, kata seorang warga yang membantu mereka yang membutuhkan, seraya menambahkan bahwa Sabtu dan Minggu adalah hari terburuk.

“Mereka sama sekali tidak tahan panas,” kata warga tersebut mengacu pada orang sakit dan lanjut usia. “Sungguh mengerikan bahkan kami, kaum muda, tidak dapat bertahan hidup. Pemadaman listrik tidak membantu.”

Dua organisasi yang berbasis di Monywa, asosiasi bantuan sosial Yone Gyi Lu Nge dan asosiasi donor darah dan bantuan pemakaman Thukha Hita, membantu mengkremasi jenazah untuk mengimbangi peningkatan kematian.

Juru bicara Kementerian Kesehatan junta, Than Naing Soe, mengatakan kepada RFA bahwa kementeriannya mengorganisir kesadaran dan pengobatan pencegahan serangan panas, tetapi dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Menurut badan cuaca militer, suhu tertinggi di kota Monywa tercatat pada hari Jumat, mencapai 45 derajat Celcius.

Beberapa keluarga memilih untuk tinggal di hotel untuk menghindari panas karena pasokan listrik tidak dapat diandalkan, atau bahkan tidak ada, kata warga. Banyak orang mencari pengobatan di klinik dan rumah sakit karena sengatan panas dan dehidrasi, tambah mereka.

Myanmar mengalami suhu ekstrem sepanjang musim panas tahun ini, yang menewaskan sebanyak 40 orang per hari pada awal Mei. Di Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat, kekurangan air yang parah telah berdampak pada 50 desa dan menewaskan lebih dari 80 orang.

Suhu biasanya sedikit turun pada bulan Mei dan Juni dengan datangnya hujan.

Baca juga:  Suhu Capai 45 Derajat Celcius, Kelas Offline di Sejumlah Negara Asia Ditangguhkan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)