Pekerja Restoran Korut di Luar Negeri Dilarang Berinteraksi Agar Tidak Kabur

Pekerja restoran Korea Utara memiliki keahlian tambahan sebagai penari. Foto: BBC

Pekerja Restoran Korut di Luar Negeri Dilarang Berinteraksi Agar Tidak Kabur

Fajar Nugraha • 20 November 2024 14:15

Dandong: Pekerja restoran Korea Utara (Korut) yang dikirim ke luar negeri tidak boleh meninggalkan tempat kerja mereka karena khawatir akan terpapar pada dunia luar.

Puluhan staf di sebuah restoran Korea Utara yang populer di kota Dandong, Tiongkok, dipanggil kembali ke Korea Utara untuk menghadapi hukuman setelah salah satu dari mereka melarikan diri sementara dari pekerjaannya, kata penduduk setempat kepada Radio Free Asia.

Di Dandong, yang terletak tepat di seberang perbatasan Sungai Yalu dari Sinuiju, terdapat beberapa restoran Korea Utara, dan para pelayan muda yang dikirim oleh Pyongyang untuk bekerja di sana menjadi daya tarik utama. Mereka tidak hanya melayani meja, tetapi juga bernyanyi dan menari untuk menghibur pengunjung.

Namun, sebagian besar uang yang mereka peroleh dikirim ke pemerintah Korea Utara dalam bentuk "dana loyalitas," dan para wanita ini diketahui hidup dalam kondisi yang sangat buruk, terkadang bahkan tidur di kamar sempit di dalam restoran.

Meski berada di negara asing, Pyongyang tetap ingin mengontrol penuh akses mereka ke dunia luar, memantau setiap gerakan mereka, dan kadang-kadang bahkan melarang mereka meninggalkan restoran.

Awal tahun ini, salah satu pelayan di restoran Ryugyong sempat menghilang, namun kemudian dia kembali.

“Sebagai respons, Pyongyang memanggil kembali semua pelayan yang bekerja di sana,” kata seorang warga Dandong kepada RFA Korea dengan syarat anonim demi alasan keamanan.

"Saya pergi ke restoran Ryugyong hari ini dan mendapati tidak ada pelayan Korea Utara yang bekerja di sana. Hanya ada karyawan Tiongkok,” ucap seorang warga itu.

Dia mengatakan restoran Ryugyong sangat populer karena ukurannya yang besar dibandingkan dengan restoran Korea Utara lainnya di kota itu, dan dekorasinya yang sangat mewah.

"Namun, hal yang paling mengesankan yang menarik perhatian orang adalah para wanita Korea Utara yang cantik mengenakan hanbok berwarna-warni yang keluar untuk menyambut pelanggan di pintu depan," katanya, merujuk pada pakaian tradisional Korea yang di Korea Utara disebut chosonbok.

Warga tersebut menjelaskan insiden pelayan yang hilang. Dia diam-diam melarikan diri dari restoran, yang "menyebabkan kegemparan" di kota tersebut, tetapi dia kembali seminggu setelah polisi berhasil melacaknya.


‘Memenjarakan para wanita ini’

Semua kejadian ini terjadi awal tahun ini, tetapi ada instruksi untuk menjaga ini sebagai masalah internal, meski kemudian baru-baru ini terungkap ke publik.

"Pelarian karyawan itu melanggar aturan, tetapi semua orang terkejut dengan perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pihak berwenang," kata warga itu.

"Pada dasarnya mereka memenjarakan para wanita berusia 20-an ini selama bertahun-tahun untuk membuat mereka menghasilkan mata uang asing bagi negara,” imbuhnya.

Dia mengatakan perintah untuk menarik semua karyawan restoran itu dikeluarkan pada akhir bulan lalu, dan masalah ini dianggap sebagai kejahatan serius yang "sangat merusak citra negara."

Seorang warga Dandong lainnya mengatakan kepada RFA bahwa kemungkinan orang lain selain pelayan yang melarikan diri sementara akan dihukum.

"Manajer dan pelayan restoran juga akan menghadapi hukuman hukum yang berat," katanya dengan syarat identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.

"Perwakilan yang ditugaskan sebagai pemilik restoran dan perwakilan keamanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan personel, serta karyawan yang melarikan diri, kini berada dalam masalah besar."

Ini merupakan perubahan signifikan dibandingkan dengan masa lalu, di mana hanya orang yang menyebabkan masalah yang dihukum.

“Karyawan restoran Korea Utara hidup dalam kelompok siang dan malam di bawah pengawasan ketat,” kata warga kedua tersebut.

"Mereka hanya bisa memanfaatkan hari istirahat yang diberikan sebulan sekali, tetapi hanya kadang-kadang, dan pergi ke pasar terdekat ditemani oleh pengelola restoran untuk membeli kebutuhan," katanya.

“Ini adalah satu-satunya waktu bagi karyawan yang terjebak ini untuk melihat ke langit dan menghirup udara segar,” pungkas keterangan warga ini. (Antariska)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)