Kembalikan Pengelolaan TIM ke Disbud, Cawagub Kun: Biar Gratis Buat Warga Jakarta

Calon Gubernur (Cagub) dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Foto: Medcom.id.

Kembalikan Pengelolaan TIM ke Disbud, Cawagub Kun: Biar Gratis Buat Warga Jakarta

Husen Miftahudin • 6 October 2024 21:32

Jakarta: Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana Abyoto akan mengembalikan pengelolaan Taman Ismail Marzuki (TIM) ke Dinas Kebudayaan (Disbud) Jakarta.

Hal itu dilakukan agar warga Jakarta dapat menikmati fasilitas TIM secara gratis, seiring dengan meningkatkan pembangunan TIM sebagai fasilitas pengembangan budaya Betawi.

"Jadi apa yang saat ini dilakukan adalah Jakpro (PT Jakarta Propertindo) mengolah TIM, dan kita menginginkan TIM itu bisa dikembalikan ke Dinas Kebudayaan," ujar Kun dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Oktober 2024.

Seiring dengan hal tersebut, Kun juga ingin membuat sarana dan prasarana budaya Betawi di setiap Rukun Warga (RW), demi meningkatkan eksistensi dan menjaga identitas lokal Betawi di tengah pesatnya modernisasi yang terjadi saat ini.

"Sarana dan prasarana kita mulai dari pusat komunitas masyarakat yang akan kami bangunkan di setiap RW, sehingga mereka bisa mengaktualisasikan budaya Betawi yang ada, bahkan nanti akan menuju Rumah Adat Betawi Jakarta," tutur Kun.

 

Baca juga: Dharma-Kun Ingin Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Global
 

Pembangunan sarana prasarana budaya Betawi


Menurut Kun, pembangunan sarana prasarana budaya Betawi di setiap RW juga menjadi fasilitas gratis bagi warga Jakarta. Sehingga, setiap warga Jakarta bisa mengakses fasilitas tersebut.

"Jadi di setiap wilayah mereka juga bisa menggunakan fasilitas-fasilitas secara gratis. Mereka-mereka yang ingin mengembangkan seni dan budaya juga bisa menggunakan fasilitas itu dengan gratis," jelas dia.

Hal selanjutnya yang diperjuangkan Kun dalam menjaga eksistensi budaya Betawi adalah dengan menciptakan dana abadi untuk mengembangkan budaya lokal. Dana abadi tersebut juga akan mengembangkan seluruh seni, baik itu seni tari, seni musik, maupun seni teater.

"Berikutnya adalah kesejahteraan bagi para seniman dan para pekerja-pekerja, baik itu yang fomal maupun informal. Nah dari sini kita bisa melihat satu ekosistem yang baik, ekosistem budaya Jakarta," tutup Kun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)