PM Australia Sebut Akan Hadir Pada Pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI

Menhan Prabowo Subianto bersama dengan PM Australia Anthony Albanese. Foto: Kemhan.go.id

PM Australia Sebut Akan Hadir Pada Pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI

Fajar Nugraha • 21 August 2024 05:05

Canberra: Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengisyaratkan akan menghadiri pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Albanese ketika menerima kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia itu di Canberra.

Sebelumnya PM Albanese mengatakan, dirinya sangat senang menyambut Menteri Pertahanan Indonesia dan yang terpenting, Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto di Australia.

“Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda, Presiden terpilih Prabowo, untuk menghadiri pelantikan Anda pada bulan Oktober,” ujar PM Albanese dalam keterangan pers bersama, yang dikutip dari situ resmi kantor PM Australia, Rabu 21 Agustus 2024.

“Tidak ada hubungan yang lebih penting daripada hubungan antara kedua negara besar kita. Langkah-langkah yang telah diambil oleh Presiden (Joko) Widodo dan saya bersama-sama menuju hubungan ekonomi yang lebih dalam akan menjadi landasan bagi pekerjaan yang saya tahu akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Anda,” kata PM Albanese.

Kedekatan antara Indonesia dan Australia menurut PM Albanese telah dikonfirmasi oleh pertemuan tatap muka dilakukan 20 Agustus 2024, tetapi juga diskusi yang kita lakukan dengan anggota senior Kabinet Albenese dan delegasi Prabowo.

PM Albanese juga menegaskan kedua negara akan terus memperkuat hubungan sebagai mitra ekonomi, mitra keamanan, dan mitra yang siap untuk mendapatkan manfaat dari transisi global menuju nol emisi. Tahun ini, Australia dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik bilateral.

Menurut Albenese kemitraan Australia dan Indonesia didukung oleh rasa saling menghormati kedaulatan dan integritas teritorial sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Lombok. Australia dan Indonesia bekerja sama untuk membentuk tipe kawasan yang dicita-citakan bersama.  Terutama terkait kawasan yang damai, stabil, makmur, dan menghormati kedaulatan.

“Dengan gembira saya umumkan bahwa hari ini kita telah merampungkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan tingkat perjanjian bilateral. Perjanjian bersejarah ini akan memperkuat kerja sama pertahanan kita yang kuat dengan memperdalam dialog, memperkuat interoperabilitas, dan meningkatkan pengaturan praktis,” ucap PM Albenese.

Ini akan menjadi landasan penting bagi kedua negara untuk saling mendukung keamanan, yang sangat penting bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas kawasan yang kita bagi bersama. Pemerintah Australia juga memuji Prabowo atas kepemimpinan mereka dalam mewujudkan perjanjian bersejarah ini yang akan ditandatangani di Indonesia dalam beberapa hari mendatang.

Australia akan terus bekerja sama dengan Indonesia dalam prioritasnya. Indonesia tentu saja berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2040, dan Australia berada dalam posisi yang tepat untuk menjadi mitra dalam pertumbuhan Indonesia.

Memperdalam perdagangan dan investasi dengan Indonesia akan membantu menumbuhkan ekonomi Australia, mendukung lapangan kerja dan industri, serta memperkuat rantai pasokan. Pemerintah saya berkomitmen untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif di bawah Strategi Ekonomi Asia Tenggara hingga 2040.

Termasuk, tentu saja, fasilitas pembiayaan investasi Asia Tenggara senilai USD2 miliar dan tim kesepakatan investasi untuk mengkatalisasi investasi sektor swasta Australia di kawasan tersebut.

“Anda adalah pengunjung yang sangat disambut di negara kami sekali lagi. Saya mengucapkan selamat sekali lagi atas terpilihnya Anda. Kemenangan signifikan di putaran pertama, yang tidak memerlukan putaran kedua, merupakan pencapaian yang luar biasa. Dan saya berharap dapat membangun persahabatan kita dan melanjutkan hubungan yang kuat yang telah saya miliki dengan Presiden Widodo setelah terpilihnya Anda,” sebut Albenese.

Sementara Menhan Prabowo mengaku sangat menghargai hubungan Indonesia dan Australia yang makin dekat. Prabowo bahwa ingat bahwa PM Albanese adalah pemimpin asing pertama yang memberikan selamat, ketika hasil pemilu  quick count keluar.

“Perdana Menteri Albanese adalah pemimpin asing pertama yang mengucapkan selamat kepada saya melalui telepon, menelepon saya, menelepon saya sendiri satu hari setelah pemilihan umum di Indonesia, yaitu pada 14 Februari. Perdana Menteri Albanese menelepon saya pada tanggal 15,” ucap Prabowo.

“Saya rasa ini adalah tanda persahabatan, hubungan baik antara kita dan saya sangat menghargai ini. Seperti kita, Indonesia juga selalu ingat bahwa Australia adalah salah satu negara pertama, jika bukan yang pertama, yang mendukung perjuangan kita untuk kemerdekaan pada tahun empat puluhan,” katanya.

Namun Prabowo mengakui bahwa hubungan kedua telah mengalami pasang surut seiring perkembangan situasi politik dan geopolitik. Tetapi pihaknya sangat senang hari ini karena telah menjalin kerja sama yang sangat erat selama beberapa dekade dan Prabowo bertekad untuk melanjutkan hubungan bertetangga yang baik ini.

“Tentu saja, saya akan melanjutkan kebijakan umum Presiden Joko Widodo di mana Australia memainkan peran yang sangat penting bagi kita,” tegas Prabowo.

Di sebagian besar bidang, terutama di bidang ekonomi, Indonesia-Australia telah menjalin kerja sama yang baik. Ke depan, Indonesia ingin melihat lebih banyak partisipasi Australia dalam ekonomi.

Prabowo juga harapkan kolaborasi dan konsultasi yang lebih erat di berbagai bidang sehingga dapat mencapai hasil yang menghormati kepentingan ekonomi dan kepentingan nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)