Raja Charles Serukan Persatuan di Tengah Kerusuhan Anti-Muslim

Raja Inggris Charles III. (EPA-EFE)

Raja Charles Serukan Persatuan di Tengah Kerusuhan Anti-Muslim

Willy Haryono • 10 August 2024 19:13

London: Raja Inggris Charles III menyerukan rasa saling menghormati dan pengertian dalam merespons gelombang kerusuhan rasis yang menargetkan Muslim dan migran di negara itu, kata juru bicara Istana Buckingham. Pernyataan ini menandai intervensi pertama dari Kerajaan Inggris sejak meletusnya kerusuhan pekan lalu.

Mengutip dari Eastern Eye, Sabtu, 10 Agustus 2024, Raja Charles berterima kasih kepada polisi dan layanan darurat atas upaya mereka dalam memulihkan perdamaian. Sang raja juga menyambut baik upaya sejumlah kelompok masyarakat yang melawan "agresi dan kriminalitas dari segelintir orang.”

"Yang Mulia tetap berharap bahwa nilai-nilai bersama berupa rasa saling menghormati dan pengertian akan terus memperkuat dan menyatukan bangsa," kata juru bicara Istana Buckingham, setelah Charles berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan kepala polisi.

Charles mendirikan badan amal, Princes Trust, pada tahun 1970-an yang telah membantu satu juta pemuda dalam mendapatkan pekerjaan atau membuat proyek-proyek komunitas. Badan amal ini terus beroperasi - termasuk di lokasi-lokasi yang dilanda kerusuhan - sejak penobatannya.

Ribuan polisi khusus akan tetap bertugas sepanjang akhir pekan ini jika kerusuhan kembali terjadi setelah tiga hari situasinya relatif tenang.

Kerusuhan pecah akibat misinformasi seputar pelaku penikaman yang menewaskan tiga perempuan di Southport pada 29 Juli. Informasi keliru itu menyebut pelakunya sebagai migran Muslim.

Akibat kerusuhan ini, pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan aturan yang lebih ketat untuk perusahaan media sosial.

Setelah berhari-hari kerusuhan yang menargetkan Muslim dan hotel yang menampung migran, Starmer mengatakan jumlah polisi tambahan telah berhasil menghalau sekelompok orang yang disebutnya sebagai "preman sayap kanan.”

Selama hari ketiga berturut-turut, demonstran anti-rasis jauh lebih banyak jumlahnya daripada demonstran anti-imigran di beberapa lokasi di Inggris.

Baca juga:  Sosok Tommy Robinson, Penggerak Utama Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)