Lukman Diah Sari • 19 October 2024 11:35
Jakarta: Cagub Papua Pegunungan nomor urut 2 Befa Yigibalom mengajak masyarakat untuk optimis. Hal ini menanggapi pertanyaan masyarakat yang mengeluh usaha jualanya macet.
"Konsep kami, dana yang kami akan cari di provisni akan kami kasih ke para bupati. Para bupati kasih ke semua yang berusaha, mulai dari jual pinang sampai mau jadi toko besar," jawab Befa dalam debat perdana Pilgub Papua Pegunungan di Metro TV, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Befa mengaku hal itu telah dilakukan di Lani Jaya, dan itu adalah perkara kecil. Tapi, kata dia, prinsipnya adalah harus optimis.
"Kita tidak boleh pesimis, ada satu waktu kita akan tiba sektor perdagangan dan jasa, 5 hingga 10 tahun ke depan akan ada orang asli Papua Pegunungan," ungkap dia.
Baca juga: Befa Yigibalom Fokus Pendidikan Dini hingga Asrama untuk Melestarikan Adat Budaya |
Dia meminta semua pihak dan masyarakat untuk saling berkerja sama dan bekerja keras. Menurut dia, seorang gubernur tidak akan bisa bekerja sendirian.
"Harus sinergi dengan bupati, kepala daerah, itu tujuan pembangunan yang ada. Dan yang berikutnya adalah bagaimana anak-anak muda yang sekarang dengan skill telenta musik, olahraga, itu juuga sama," jelas dia.
Dia menerangkan melalui anggaran Papua Pegunungan yang dia lihat dari gelaran debat Pilkada Papua Pegunungan 2024, yakni Rp1,7 miliar. Menurut dia, angka itu terlalu kecil.
"Itu kalah dari APBD Yahukimo, kita perlu Rp4 triliun hingga Rp5 triliun untuk membangun provinsi ini. Oleh sebab itu, mama optimis saja," ujar Befa.
Dia menekankan bahwa kebijakan yang akan dilakukan ialah setiap keluarga harus mendapat subsidi uang dalam satu bulan, satu tahun, bahkan lima tahun ke depan dari para kepada daerah. Dia menekankan bahwa subsidi itu harus sampai ke masyarakat.
"Saya mau bagi ko (kamu) uang, yang mau bagi uang itu yang mau bicara hari ini, kalau memang bisa sedikit, ya sedikit. Tapi ke depan APBD semakin besar, maksimal satu juta per bulan per keluarga, kalau APBD naik. Tapi, kalau masih rendah, kita mulai dengan Rp100 juta untuk kampung, tapi kasih ke mereka yang tidak pernah liat uang," tukas Befa.