Kemarin Keruk Cuan, IHSG Hari Ini Diramal Bergerak Mendatar

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Kemarin Keruk Cuan, IHSG Hari Ini Diramal Bergerak Mendatar

Husen Miftahudin • 29 May 2024 10:07

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini berada di posisi 7.253,62. Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.22 WIB, IHSG sempat meroket sebelumnya akhirnya terjun bebas ke level 7.229,29 atau turun 24,32 poin setara 0,34 persen.
 
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan IHSG hari ini berpotensi bergerak mendatar (sideways) menunggu data Core PCE US di Jumat nanti.
 
"Level support IHSG di 7.170-7.200, sedangkan level resist berada di 7.300-7.320," ungkap Fanny, dikutip dari ilansir Investing.com, Rabu, 29 Mei 2024.
 
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 1,08 persen di perdagangan kemarin, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp569 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, ASII, BMRI, dan AMMN.
 

Wall Street beragam, Bursa Asia boncos

 
Sementara itu, indeks utama Wall Street ditutup beragam (mixed) pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024, Indeks Nasdaq naik melampaui level 17 ribu untuk pertama kalinya, didukung oleh kenaikan saham Nvidia.
 
Indeks Dow Jones turun 0,55 persen ke level 38.852,86. Sedangkan S&P 500 naik 0,02 persen ke level 5.306,04 dan Nasdaq Composite naik 0,59 persen ke level 17.019,88.
 
Di sisi lain, Bursa Asia ditutup turun pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024. Indeks Nikkei 225 turun 0,11 persen ke 38.855, Hang Seng melemah 0,03 persen ke 18.821, Shanghai Composite turun 0,46 persen ke 3.109, KOSPI turun tipis 0,01 persen ke 2.722, ASX 200 melemah 0,28 persen ke 7,766. Sementara, Straits Times naik 0,35 persen ke 3.330 dan JCI naik 1,08 persen ke 7.253.
 
Investor mencermati data inflasi dari Australia hingga Jepang, kawasan euro dan Amerika serikat. Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dan wakilnya mengindikasikan ada ruang untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, karena Jepang telah beralih dari era inflasi nol persen. Selain itu, Jumat pekan ini, akan rilis data inflasi AS yang akan menjadi ukuran bagi The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
 
Baca juga: Cetak Rekor! Indeks Komposit Nasdaq Lampaui Level 17 Ribu
 

Rekomendasi saham

 
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan investor, yaitu BBRI, ULTJ, BBCA, SMRA, JPFA, dan MAPI. Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:
 
1. BBRI: Spec Buy
Beli di Rp4.500, cutloss jika break di bawah Rp4.470. Jika tidak break di bawah Rp4.470, potensi naik ke Rp4.650-Rp4.740 short term.
 
2. ULTJ: Spec Buy
Beli di Rp1.840, cutloss jika break di bawah Rp1.830. Jika tidak break di bawah Rp1.830, potensi naik ke Rp1.890-Rp1.940 short term.
 
3. BBCA: Spec Buy
Beli di Rp9.200-Rp9.250, cutloss jika break di bawah Rp9.050. Jika tidak break di bawah Rp9.200, potensi naik ke Rp9.450-Rp9.600 short term.
 
4. SMRA: Spec Buy
Beli di Rp525, cutloss jika break di bawah Rp510. Jika tidak break di bawah Rp525, potensi naik ke Rp540-Rp550 short term.
 
5. JPFA: Spec Buy
Beli di Rp1.370, cutloss jika break di bawah Rp1.330. Jika tidak break di bawah Rp1.330, potensi naik ke Rp1.400-Rp1.420 short term.
 
6. MAPI: Spec Buy
Beli di Rp1.340, cutloss jika break di bawah Rp1.310. Jika tidak break di bawah Rp1.310, potensi naik ke Rp1.380-Rp1.400 short term.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)