Biden Undang Trump untuk Bertemu di Gedung Putih

Presiden AS Joe Biden. (EPA)

Biden Undang Trump untuk Bertemu di Gedung Putih

Willy Haryono • 10 November 2024 08:59

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjamu presiden terpilih Donald Trump dalam sebuah pertemuan pascapemilu di Ruang Oval Gedung Putih pada Rabu mendatang.

"Atas undangan presiden, Presiden Biden dan Presiden terpilih Trump akan bertemu di Ruang Oval pada hari Rabu," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan pada Sabtu kemarin.

Melansir dari TRT World, Minggu, 10 November 2024, pertemuan semacam itu merupakan kebiasaan antara presiden yang akan lengser dan presiden yang akan menjabat di AS, dan dimaksudkan untuk menandai dimulainya transfer kekuasaan secara damai di bawah demokrasi Negeri Paman Sam.

Gedung Putih mengatakan Biden menelepon Trump pada Rabu lalu untuk memberi selamat kepadanya dan mengundangnya untuk bertemu di Ruang Oval. Pertemuan mereka dijadwalkan pukul 11 ??pagi.

Dalam pidatonya di hari Kamis, Biden mengatakan bahwa dirinya telah meyakinkan Trump "bahwa saya akan mengarahkan seluruh pemerintahan saya untuk bekerja dengan timnya guna memastikan transisi yang damai dan tertib. Itulah yang pantas diterima rakyat Amerika."

Ketika ditanya tentang Trump saat ia meninggalkan gereja pada hari Sabtu di Rehoboth Beach, Delaware, tempat ia menghabiskan akhir pekan, Biden berkata: "Saya akan menemuinya pada hari Rabu."

Biden, seorang Demokrat, awalnya berusaha untuk dipilih kembali tetapi keluar dari persaingan pada bulan Juli setelah performa buruk di acara debat melawan Trump.

Demokrat telah mencari-cari siapa yang harus disalahkan atas kekalahan telak Wakil Presiden Kamala Harris, yang menggantikan Biden di posisi teratas sekitar 100 hari sebelum pemilihan.

Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi mengarahkan pandangannya pada Biden, mengatakan kepada The New York Times bahwa "seandainya presiden keluar lebih awal, mungkin ada kandidat lain dalam persaingan."

"Karena presiden langsung mendukung Kamala Harris, itu benar-benar membuat hampir mustahil untuk mengadakan pemilihan pendahuluan pada saat itu. Jika itu terjadi jauh lebih awal, itu akan berbeda," tambah Pelosi, yang dilaporkan telah memainkan peran kunci dalam membujuk Biden untuk mundur.

Presiden terpilih mengumumkan pada hari Sabtu bahwa rekan dekat Trump Steve Witkoff dan mantan senator Kelly Loeffler akan memimpin komite pelantikannya.

Baca juga:  Akui Kemenangan Trump, Obama Dorong Transisi Kekuasaan yang Damai

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)