Emas dunia. Foto: Unsplash.
Jakarta: Harga emas dunia hari ini diperkirakan akan mengalami penurunan setelah sebelumnya menunjukkan tren kenaikan dan menembus level tertingginya.
Analis Andrew Fischer dari Dupoin Indonesia, dalam prediksinya, memperkirakan harga emas yang sebelumnya berada di kisaran kini telah mengalami kenaikan hingga mencapai USD2.479 hingga USD2.480 per ons.
Namun, Fischer memperingatkan tren ini kemungkinan besar akan berbalik arah dan harga emas akan mengalami penurunan kembali.
Pada sesi perdagangan Asia Selasa, 16 Juli 2024, harga emas menunjukkan kenaikan mendekati level tertinggi baru, dipengaruhi oleh spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga mulai September.
"Meskipun kenaikan sebelumnya telah terjadi, faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pasar emas menunjukkan bahwa tren penurunan harga emas ini akan terjadi dalam waktu dekat," tegas dia, Kamis, 18 Juli 2024.
Dia menuturkan kenaikan harga emas didorong oleh spekulasi penurunan suku bunga yang meningkat setelah pembacaan inflasi yang lemah dan sinyal dovish dari bank sentral AS.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengindikasikan bank sentral semakin yakin inflasi akan turun. Meskipun Powell tidak secara langsung mengisyaratkan penurunan suku bunga, pasar menganggap komentarnya sebagai tanda bahwa penurunan suku bunga sudah dekat.
Namun, kenaikan harga emas ini dibatasi oleh ketahanan dolar AS yang dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi bahwa Donald Trump akan memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden. Rebound dolar dari level terendah lebih dari satu bulan minggu ini menahan kenaikan harga emas.
Trump diperkirakan akan memberlakukan lebih banyak kebijakan perdagangan proteksionis, yang berpotensi meningkatkan inflasi dan mendukung dolar AS.
Pendukung pergerakan harga emas dunia
Dengan mempertimbangkan analisis teknis dan kondisi pasar saat ini, Andrew memprediksi harga emas akan mengalami penurunan dalam waktu dekat.
"Meskipun spekulasi mengenai penurunan suku bunga oleh The Fed dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi harga emas, ketahanan dolar dan faktor politik global seperti pemilihan presiden AS akan tetap menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan harga emas kedepannya," tegas dia.