Masyarakat Diminta Waspada Penularan Cacar Monyet

Iustrasi cacar monyet. (medcom.id)

Masyarakat Diminta Waspada Penularan Cacar Monyet

Media Indonesia • 4 November 2023 21:10

Jakarta: Penularan cacar monyet (Mpox) tergolong kecil atau masih bisa dihindari. Meski begitu, masyarakat perlu waspada dan hati-hati penularan melalui skin to skin ataupun droplet

"Penularan melalui tempat duduk bergantian saat di transportasi umum tergolong kecil kemungkinananya. Namun perlu diantisipasi penularan secara droplet pada tempat yang berkerumun," jelas Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) Dr. dr I Gusti Nyoman Darmaputra saat dihubungi, Sabtu, 4 November 2023.

Droplet menjadi salah satu media yang ditularkan saat seorang yang terinfeksi batuk/bersin. Maka ada cairan yang berpindah.

Sementara skin to skin umumnya tidak menular, kecuali ada cairan yang berpindah dari orang terinfeksi. Sehingga jika seseorang bersalaman tanpa ada cairan atau luka, maka umumnya aman.

"Lebih utama harus ada kontak dengan cairan tubuh atau luka penderita," ungkap dia.

Mekanisme penularan antar manusia bisa terjadi karena beberapa hal seperti skin to skin, droplet, ciuman, hubungan seksual, hingga oral seks. Sementara itu, Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI Dr Hanny Nilasari menjelaskan masa inkubasi Mpox berlangsung sekitar 1-21 hari.

Adapun gejala umum Mpox seperti ruam, lesi kulit, demam, sakit kepala dan tenggorokan, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening. "Bagi sebagian orang, gejala pertama mpox adalah ruam atau lesi kulit, sementara yang lain mungkin memiliki gejala berbeda pada awalnya," ujar Hanny.

Lesi kulit muncul sebagai lentingan berisi cairan yang dapat terasa gatal atau nyeri. Lesi kulit dapat berkembang di seluruh tubuh, seperti telapak tangan dan telapak kaki, wajah, mulut, daerah genital, dan anus. (M. Iqbal Al Machmudi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)