Setop Impor Beras, Pemerintah Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul

Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.

Setop Impor Beras, Pemerintah Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul

Naufal Zuhdi • 1 January 2025 14:13

Jakarta: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung untuk mencakup 3,7 juta hektare pada 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor beras.
 
Sudaryono menyatakan, penyediaan benih unggul ini akan difokuskan pada daerah-daerah dengan indeks pertanaman (IP) yang masih rendah. Menurut Wamentan Sudaryono, hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan mendukung ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
 
"Pada 2025, Kementan telah menganggarkan lebih dari tiga juta hektare untuk benih padi, sementara sisanya akan disiapkan untuk benih jagung," kata Sudaryono dikutip melalui keterangan resmi, Rabu, 1 Januari 2025.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Syahmaidarde)
 
Penyediaan benih unggul, sambung dia, dapat meningkatkan produktivitas padi sebanyak 15 persen hingga 20 persen. Oleh karena itu, Kementan berfokus pada distribusi benih berkualitas untuk petani di seluruh Indonesia.
 
Selain itu, agar Bulog untuk menyerap hasil panen petani, terutama di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Menurutnya, serapan hasil panen sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi petani dari fluktuasi harga pascapanen.
 
"Bulog harus memastikan serapan gabah petani, terutama di Jawa Tengah, sehingga harga pascapanen dapat tetap stabil. Ini adalah langkah penting agar petani tidak merugi," tambahnya.
 

Impor garam dan gula juga disetop

 
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pada 2025 Indonesia tidak akan mengimpor sejumlah bahan pangan, termasuk beras, garam, dan gula. Menurutnya, serapan beras dari petani akan sepenuhnya ditampung oleh Bulog, sesuai instruksi Presiden.
 
"Kita akan menghentikan impor beras dan bahan pangan lainnya. Bulog akan menyerap semua gabah dan jagung yang diproduksi oleh petani untuk menjaga stabilitas harga," ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu.
 
Dengan langkah ini, pemerintah optimistis dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh negeri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)