Pemerintah Harap Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim Terealisasi Setelah WWF

Infrastruktur air. Foto: Medcom.id.

Pemerintah Harap Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim Terealisasi Setelah WWF

Arif Wicaksono • 24 April 2024 19:11

Jakarta: Pemerintah Indonesia mengharapkan pembentukan pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE) dapat terealisasi setelah World Water Forum ke-10.

“Kami harapkan, tidak terlalu lama sesudah WWF, mungkin setahun setelah WWF, Centre of Excellence ini sudah terwujud,” ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dikutip dari Infopublik.id, Rabu, 24 April 2024.
 

baca juga:

ADB Sepakati Pinjaman USD419,6 Juta untuk Proyek Sanitasi di Indonesia


Sebagai informasi, Indonesia mengusulkan pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience pada World Water Forum ke-10 di Bali dengan tujuan untuk menghadapi masalah tata kelola air akibat perubahan iklim.

“Centre of Excellence (COE) itu adalah jawaban dari tantangan iklim yang kita hadapi sekarang di dunia,” ujar Endra.

Staf PUPR Endra juga mengatakan bahwa dalam pendirian COE itu, Indonesia akan menyasar penguatan kerja sama Selatan-Selatan atau South-South Cooperation (SSC) dengan keberadaan Sabo Training Center yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta agar menjadi bagian dari COE ke depan.

Masalah negara selatan

Endra mengatakan negara-negara Selatan yang memiliki masalah terkait banjir, sedimen akibat erupsi yang merusak sungai, dan masalah pengelolaan air lainnya akan saling mengedukasi, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman untuk mencari solusi terbaik yang dapat diimplementasikan.

Melalui pengembangan Sabo, Endra meyakini Yogyakarta akan menjadi tempat belajar yang baik bagi negara-negara Selatan dalam tata kelola air dan ketahanan iklim di negara mereka.

World Water Forum ke-10 ini akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Dengan adanya 244 sesi dalam forum tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18–25 Mei 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)