Tasikmalaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengimbau warga mewaspadai bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan longsor, banjir, angin kencang dan pergerakan tanah di beberapa lokasi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, intensitas hujan tinggi berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi pada April karena kondisi tersebut berdampak pada bencana alam.
"Kami sudah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, karena selama ini di wilayahnya terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang serta banjir rob. Diperlukan ada upaya kesiapsiagaan dan langkah sinergitas semua pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat agar waspada terhadap bencana tersebut," katanya, Selasa, 16 April 2024.
Ia mengatakan, menghadapi persoalan perlu upaya dilakukan pemerintah daerah terutama dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrim dan daya tampung serta daya dukung lingkungan sekitar. Karena, pemerintah daerah memiliki program bersama-sama bergotong rotong untuk membersihkan aliran sungai, penataan sistem drainase dan saluran air dari sampah plastik.
"Penanggulangan bencana merupakan tugas dan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah, namun juga bagi swasta maupun masyarakat. Kami, tetap diharapkan semua dapat melakukan penanggulangan bencana dengan sebaik-baiknya agar kejadian terjadi tidak menimbulkan jatuhnya korban," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat mengatakan, intensitas hujan tinggi di wilayahnya harus diwaspadai bersama karena beberapa hari pada momen lebaran 1445 H di Dusun Cicurug, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, atap rumah. Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa tapi kerusakan yang dialaminya menelan kerugian besar.
"Pada momen Lebaran ada beberapa kejadian di wilayah Ciamis yakni di Dusun Naratel, Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, telah menyebabkan longsor yang hampir menyeret rumah Rudi Mahmudin, 54. Kejadian tersebut, telah menimbulkan sebuah tebing setinggi 10 meter longsor hingga menutup satu hektare lahan sawah dan kebun," paparnya.