Pilpres AS Dimulai di New Hampshire, Warga Memilih Sejak Dini Hari

Warga AS menggunakan hak suara mereka dalam pilpres. (EPA)

Pilpres AS Dimulai di New Hampshire, Warga Memilih Sejak Dini Hari

Willy Haryono • 5 November 2024 14:27

New Hampshire: Pemilih di Dixville Notch, New Hampshire, memulai pemungutan suara pada Selasa dini hari,  5 November 2024, menandai resmi dimulainya pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) di tahun 2024.

Melansir dari Xinhua, enam pemilih terdaftar di kota kecil di bagian timur laut AS itu memberikan suara mereka tepat tengah malam, mengikuti tradisi yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Di tengah peningkatan keamanan akibat kekhawatiran akan kekerasan dan kerusuhan, mayoritas besar tempat pemungutan suara di seluruh negara itu baru akan dibuka pada Selasa pagi dan tetap beroperasi hingga malam.

Sebelumnya, puluhan juta warga Amerika telah memberikan suara mereka lebih awal, baik melalui tempat pemungutan suara atau lewat pos. Berdasarkan data dari Election Lab di Universitas Florida, hingga Senin malam lebih dari 82 juta pemilih sudah menyalurkan hak pilihnya.

Pemilihan ini dianggap sebagai salah satu yang paling memecah belah dalam sejarah AS. 

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, sama-sama menyampaikan peringatan mengenai potensi dampak yang bisa memecah bangsa jika salah satu di antara mereka kalah. 

Masyarakat terpecah dalam pandangan mengenai isu-isu utama seperti ekonomi, imigrasi, dan hak aborsi.

Menurut survei tahunan American Psychological Association, 77 persen orang dewasa Amerika menganggap masa depan negara menjadi sumber utama stres dalam hidup mereka. Selain itu, 74 persen menyatakan khawatir bahwa hasil pemilu kali ini bisa memicu kekerasan.

Annmarie Pintal, salah satu dari enam pemilih terdaftar di  Dixville Notch, mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya sikap dewasa dalam menerima hasil pemilu.

"Saya berharap siapapun yang terpilih dapat menangani hasil pemilu ini dengan bijak, dan yang kalah pun bersikap serupa," ujar Annmarie Pintal.

"Kita membutuhkan persatuan. Kita perlu menemukan titik temu, bersedia mengesampingkan perbedaan yang ada," kata Scott Maxwell, pemilih lain di kota kecil tersebut. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  10 Alasan Kamala Harris dan Donald Trump Sama-Sama Berpeluang Menang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)